Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Soal Diet Kantong Plastik Bikin Pedagang Bingung

×

Soal Diet Kantong Plastik Bikin Pedagang Bingung

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 KLm Died Kantong Plastik
JUAL BELI - Aktivitas jual beli di Pasar Pekauman san Pasar Pandu bakal tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Program Pasar Bebas Plastik dengan melakukan diet atau pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai yang dilaunching Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin pada Kamis (26/11) kemarin mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Pekauman yang enggan disebut namanya itu mengaku agak sedikit keberatan sekaligus bingung dengan rencana penerapan program tersebut.

Baca Koran

Hal itu dikarenakan ketika dirinya menghadapi pembeli yang ngotot ingin meminta kantong plastik untuk membawa belanjaan yang dibeli dari toko sembako miliknya.

“Mengaradau (Bahasa Banjar dari kata aneh-aneh saja). Bagaimana kalau barang yang dibeli ini banyak? Apa kita harus menyediakan bakul (tas belanja) sendiri,” keluhnya saat ditemui awak media disela aktivitasnya berdagang, Minggu (28/11) siang.

Ia juga menanyakan siapa yang harus menyediakan bakul sebagai tempat untuk barang belanjaan. Apakah pedagang sendiri atau si pembeli.

“Hitung saja satu bakul harga 10 ribu, tidak semua konsumen (pembeli) yang datang mau membelinya hanya untuk membawa barang belanjaannya,” tandasnya.

“Kalau memang kami sebetulnya siap saja untuk tisak lagimenyediakan kantong plastik, tapi terkadang ada beberapa pembelinya yang ngotot dan merasa tersibggung kalau tidak dikasih kantong plastik,” tambahnya.

Seperti diketahui, Program Pasar Bebas Plastik sejak ini Merupakan lanjutan dari larangan kantong plastik di retail modern atau supermarket yang diterapkan Pemko Banjarmasin sejak beberapa tahun lalu.

Sukses menjalankan program larangan menggunakan kantong plastik di retail modern, Pemko Banjarmasin pun untuk program kali ini menyasar pasar-pasar tradisional.

Setidaknya ada dua pasar tradisional yang akan menjadi ujicoba ini, yakni Pasar Pandu dan juga Pasar Pekauman dan berlaku sejak 13 Desember 2021.

Terkait dengan adanya program ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin pun akan segera mensosialisasikannya di dua pasar tersebut.

Baca Juga :  Menuju Kota Finansial Cerdas, Pemko Banjarmasin Edukasi ASN dan Warga soal Keuangan Syariah

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan, pihaknya bakal gencar menjalankan sosialisasi terkait adanya program tersebut, baik kepada pembeli maupun pedagang yang berjualan

“Memang ini program dari DLH Banjarmasin, tapi karena lokusnya adalah pasar maka kami akan membantu mendukung mensosialisasikannya,” ungkapnya saat dihubungi awak media Minggu (28/11) siang.

Bukan tanpa alasan, sosialisasi ini sendiri menurutnya merupakan hal yang sangatlah penting untuk mengedukasi masyarakat agar bisa berpartisipasi pula dalam upaya pengurangan sampah plastik di Banjarmasin.

“Kita akan mengedukasi pedagang agar tidak menggunakan kantong plastik, dan untuk pembeli juga kita himbau membawa tempat sendiri untuk barang belanjaannya seperti bakul purun dan sebagainya,” jelasnya.

Selain akan menerjunkan tim ke dua pasar yang menjadi tempat percontohan, pria yang akrab disapa Tezar ini pun menerangkan akan melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk.

“Mungkin mulai Senin nanti kawan-kawan di Bidang Pasar akan kita arahkan mulai melakukan sosialisasi, dan akan kita sosialisasikan juga dengan memasang spanduk di dua pasar ini,” imbuhnya

Tezar sendiri mengaku bahwa besar harapan pihaknya agar ujicoba diet kantong plastik di dua pasar tradisional ini akan berjalan dengan lancar dan berhasil mengu

“Mudah-mudahan dengan adanya program ini, sampah plastik di dua pasar tradisional ini pun bisa diminimalisir,” pungkasnya.(Zak/K-3)

Iklan
Iklan