Menurut Bambang, sebenarnya kuota BBM itu tidak bermasalah, asalkan pelangsirnya harus diamankan. Selama ini, kata dia, kebanyakan pelangsir itu mobilnya sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Banjarmasin, KP – Aspirasi Kumpulan Sopir Indonesia (AKSI) berharap, pihak-pihak terkait serius untuk menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan para sopir, pasca unjuk rasa damai para sopir di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Senin (1/11) lalu.
Selain itu, pihaknya juga memiliki wacana untuk diterapkan di lapangan nantinya, agar memudahkan para sopir angkutan logistik tak lagi harus antre lama-lama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Kami ada usulan untuk menggunakan semacam kartu khusus bagi sopir. Jadi ketika beli BBM tidak perlu bayar cash,” ujar Koordinator Lapangan AKSI, Bambang Supriyono, kemarin.
Ditambahkannya, setiap mobil yang masuk ke SPBU yang telah ditunjuk sebelumnya, nantinya harus terdaftar dan persetujuan pihak AKSI.
“Maksudnya, itu harus anggota kita yang bermuatan logistik. Selain itu tidak diizinkan mengambil di sana, karena itu nantinya jalur khusus subsidi bukan industri,” katanya.
Sebelumnya, lanjut Bambang, mobil angkutan yang masuk ke SPBU itu harus terdaftar lebih dulu, agar memudahkan dalam pendataan anggota.
“Daftarnya bisa lewat kami, karena kami yang mengusulkan awalnya. Misalnya, yang daftar ada 1.000 unit, selanjutnya kita akan hitung berapa ribu liter yang diperlukan. Jadi begitu mobil masuk akan terpantau. Hal ini akan kami bicarakan juga dengan Pertamina sebagai penyalur dan Hiswana Migas sebagai pengawasan,” ucapnya.
Menurut Bambang, sebenarnya kuota BBM itu tidak bermasalah, asalkan pelangsirnya harus diamankan. Selama ini, kata dia, kebanyakan pelangsir itu mobilnya sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
“Kami berharap, usulan ini bisa terealisasi, khususnya penggunaan kartu tadi. Dan yang penting mobil masuk sudah kita data. Apabila tidak terdaftar, mereka tidak boleh beli BBM, karena yang boleh hanya anggota logistik. Tinggal nanti SPBU mana yang akan kita tunjuk,” tandasnya.
Di sisi lain, katanya lagi, ada banyak pihak yang dirugikan jika masalah pelangsiran hingga antrean solar hingga berhari-hari ini dibiarkan berlarut-larut.
