Iklan
Iklan
Iklan
Hulu Sungai Tengah

Tutupan Lahan Drastis Berkurang Dua Kali Banjir di Tahun 2021

×

Tutupan Lahan Drastis Berkurang Dua Kali Banjir di Tahun 2021

Sebarkan artikel ini
PJ SEKDA HST - Muhammad Yani Saat Confresi Pers. (KP/Ist)

Barabai, KP – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar Press Confrence terkait penanggulangan banjir yang terjadi di daerah ini di ruang Sekretaris Daerah HST, Kamis (18/11/2021).

Dalam kegiatan tersebut, Pemkab HST melalui PJ Sekda HST Muhammad Yani melaporkan upaya-upaya yang sudah dilakukan dan rencana kedepannya terkait menanggulangi bencana banjir yang pada tahun 2021 ini sudah terjadi dua kali.

Android

Sekda menyampaikan, Secara umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah tutupan lahannya drastis berkurang. Menurutnya, dari data satelit menyatakan pada tahun 2017 tutupan lahan HST sekitar 61 persen, kemudian di update pada awal tahun 2020 menyisakan 38 persen.

“Jadi ada sekitar 21% tutupan lahan HST yang hilang dalam kurun waktu 3 tahun. Ini sangat penting untuk kita semua perlu menjadi titik perhatian,” bebernya.

Menurutnya, berkurangnya tutupan lahan tersebut salah satunya disebabkan adanya ilegal loging yang terus terjadi. Sehingga, hal tersebut menjadi penyakit pada kawasan daerah hulu sungai Pegunungan Meratus HST.

“Ini jadi tantangan bagi kita semua, terkait hal itu kewenangannya ada di Pemprov dan Pusat. Penyadaran bagi kita semua untuk bersama-sama promosikan dengan menjaga hutan dan tanaman kita bisa aman,” ungkapnya.

Kemudian, terkait penanganan banjir saat ini, Sekda ditunjuk oleh Bupati HST H Aulia Oktafiandi untuk mengambil alih. Karena, pada saat yang bersamaan Bupati ada acara di luar daerah dalam beberapa agenda ke Kemenpan RB, Kemendagri, serta menemui Komisi V DPR RI.

Lebih lanjut, dalam banjir kedua tahun 2021 yang tejadi dari hari Senin (15/11) hingga hari ini, tercatat ada 70 km jalan yang rusak, 60 jembatan yang rusak, 12 daerah irigasi yang rusak termasuk infrastruktur air minum dan pasar, serta 3 sekolah yang rusak parah.

Selanjutnya, untuk upaya lapangan, hari ini masih ada posko banjir di Stadion Utama Mandingin yang selanjutnya akan bergeser ke Desa Masiraan dan Jaranih menyesuaikan kondisi di lapangan yang saat ini masih tergenang disana.

“Disana sudah dilatih dan merupakan desa siaga bencana, jadi peralatan-peralatan sudah ada, tinggal logistik saja lagi untuk mencukupi kebutuhan setempat, terlebih disana merupakan daerah buangan daerah hilir sungai,” tambahnya.

Sebelumnya, dalam tiga hari terakhir, Pemerintah melalui BPBD HST dan segenap instansi lain sudah bergelut melakukan penanganan. Dari mendirikan posko, menyiapkan tempat pengungsian, melakukan evakuasi, hingga mencukupi kebutuhan logistik masyarakat terdampak banjir.

“Semua skenario ini sudah kita pelajari, terlebih bercermin pada peristiwa banjir bandang awal januari 2021 silam. Jadi, untuk penanganan tidak terlalu bingung,” bebernya.

Setelahnya, Pemerintah akan mengupayakan penuntasan banjir. Hingga saat ini, PT Adikarya sedang bekerja untuk penanganan sungai dan kanal banjir sepanjang 15 km yang tertangani tahun ini, dan masih menyisakan 5 km lagi di daerah hilir sungai Barabai.

“Hilir sungai Barabai ini agak rawan, karena terjadi tumpukan sampah yang harus segera dibersihkan. Sehingga kecepatan turun air ini sangat berkurang,” tambahnya.

Yani menuturkan, Penuntasan banjir ini tidak bisa kita tangani secara sendiri oleh Pemkab HST saja, tentunya ada Pemprov Kalsel dan Pemerintah Pusat pula dalam penanganannya. Terlebih untuk sungai kewenangannya ada di Balai Sungai Pusat, maka dari itu kita sudah menuguslkan ke Balai Sungai terkait pembersihan itu dan semoga bisa masuk di tahun 2022.

Selain itu, untuk program jangka pendek menurutnya sudah berjalan, dengan melakukan simulasi titik-titik bencana, titik aman, sistem peringatan dini tentang volume air tinggi yang disebar di Desa Alat, Titian Musang dan Batang Alai dengan berdasarkan pengalaman Januari silam.

Kemudian, untuk program jangka menengah yakni penetapan lokasi untuk kolam regulasi di Mandingin yang semoga di tahun 2022 ketika tanahnya sudah siap bisa dikerjakan.

Sementara itu, terkait kerugian yang dialami akibat banjir yang terjadi kedua kalinya di tahun 2021ini masih belum diketahui. (adv/ary/K-6)

Iklan
Iklan