Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Wilayah Pegunungan Meratus Jadi Pusat Pengembangan Kopi

×

Wilayah Pegunungan Meratus Jadi Pusat Pengembangan Kopi

Sebarkan artikel ini
8 4klm
KOPI LOKAL - Kopi menjadi salah satu komoditas yang kini banyak diminati masyarakat dunia. Termasuk produk kopi lokal asal Kalsel, khususnya dari pegunungan Meratus, Kabupaten HSS. (Nets)

“Ada sekitar 100 ribu bibit kopi yang akan ditanam dan memanfaatkan anak muda atau petani milenial yang akan dibina dan dilatih mulai dari menanam kopi, merawat, memetik atau panen hingga mengolahnya menjadi kopi yang berkualitas dan dibantu pemasarannya juga,” tambah Yani.

BANJARMASIN, KP – Kopi merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai jual tinggi. Di wilayah pegunungan Meratus, pemerintah kabupaten dan warga setempat mulai mengembangkan kopi menjadi sebuah usaha, mulai menanam, mengemas, hingga pemasarannya.

Baca Koran

Ketua SPI Kalimantan Selatan (Kalsel), Dwi Putera Kurniawan menuturkan, kopi menjadi komoditas yang kini banyak diminati masyarakat dunia termasuk produk kopi lokal asal Kalsel.

“Sejauh ini, kami belum bisa memenuhi permintaan pasar ekspor karena keterbatasan produksi kopi petani lokal,” terangnya, baru baru ini.

“Meratus menyimpan mutiara hitam yang ditanam dan ini merupakan harta yang luar biasa dan sebuah keberkahan di pegunungan Meratus dapat ditanam empat macam jenis kopi,” kata Dwi.

Ia optimis, awal tahun 2023 mendatang akan mencoba mencetak rekor muri dengan terus mengembangkan empat jenis kopi yang bisa ditanam di pegunungan Meratus.

Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Hulu Sungai Tengah (HST) juga terus berupaya meningkatkan ekonomi warganya, salah satunya dengan mengembangkan jenis tanaman kopi di wilayah pegunungan Meratus.

“Wilayah meratus akan kita jadikan pusat pengembangan kopi di Kalsel,” kata Pj Sekda HST Muhammad Yani, mengutip Antara Kalsel.

Menurut dia, Pemkab telah bekerjasama dengan CSR Bank Kalsel dan Serikat Petani Indonesia (SPI) serta pihak ULM memulai pengembangan kopi.

“Launching Kopi Meratus kemarin, merupakan langkah awal yang kita lakukan. Rasa kopi yang tumbuh di wilayah meratus dan diuji coba dengan diolah serta dikemas oleh Kedai Kopi Borneo, ternyata mempunyai cita rasa yang nikmat dan tidak kalah dengan jenis kopi lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Emas Kembali Meroket Hingga Rp2.045.000 per Gram

Menurutnya, ada tiga wilayah yang akan ditanami kopi, yaitu dataran rendah, tinggi dan sedang dengan empat jenis kopi yaitu Arabika, Robusta, Ekselsa dan Liberika.

“Ada sekitar 100 ribu bibit kopi yang akan ditanam dan memanfaatkan anak muda atau petani milenial yang akan dibina dan dilatih mulai dari menanam kopi, merawat, memetik atau panen hingga mengolahnya menjadi kopi yang berkualitas dan dibantu pemasarannya juga,” tambah Yani.

Sedangkan, Bupati HST, H Aulia Oktafiandi menilai, kopi merupakan tanaman perkebunan yang kini banyak dinikmati masyarakat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi.

“Wilayah kita juga memiliki potensi lahan yang sangat memadai dan suhu udara yang sangat cocok untuk ditanami kopi,” ujarnya.

Kopi sendiri, menurutnya sudah menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat terutama anak muda yang ada di HST. Namun, sayangnya kopi yang ada di kedai-kedai kopi dan dikonsumsi masyarakat kebanyakan didatangkan dari luar daerah.

“Dengan adanya produk Kopi Meratus ini merupakan produk unggulan yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan kopi lainnya. Semoga menjadi komoditas kopi lokal yang layak dijadikan produk unggulan untuk dikembangkan,” pungkasnya. (opq/K-1)

Iklan
Iklan