Banjarmasin,Kp – Melandanya wabah covid-19 beberapa tahun terakhir di Indonesia terlebih Kalimantan Selatan Khususnya Banjarmasin, sangatlah berpengaruh, tak sedikit tatanan dan sendi-sendi kehidupan terlebih pengaruhnya pada sektor perekonomian.
Namun dari berbagai macam usaha yang masih bertahan ditengah pademi dan seolah tak berpengaruh dengan situasi yang ada, salah satunya adalah penjual bumbu masak yang hingga saat ini digemari oleh kalangan ibu rumah tangga.
Proses cepat dan praktis dalam mengolah masakan menjadi pilihan bagi ibu rumah tangga yang kadang mempunyai kesibukan lain selain menjadi ibu rumah tangga, terlebih para pemilik restoran maupun rumah makan juga harus bergerak cepat dan akan sedikit menghemat waktu serta biaya apabila ingin menyajikan makanan kepada para pelanggan mereka.
Seperti, Pondok Bumbu Hj Umi Kalsum atau yang akrab dengan sebutan nama Mama Putri ini, berlokasi di Jalan Sul
Rolling City – Komunitas Ikatan Motor Honda Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah melakukan rolling city di kota Banjarmasin dan Banjarbaru, untuk mengenalkan langsung generasi teranyar matic premium besar PCX160 kepada masyarakat.
tan Adam, Banjarmasin Utara yang menjual aneka bumbu masak yang siap saji dan langsung digunakan.
“Kami menjual macam-macam bumbu, di antaranya ada bumbu masak habang (merah), karih, rendang, asam manis, rawon, dan sop bistik,” ujar Hj Umi Kalsum kepada Kalimantan Post, Selasa (14/12/2021).
Dikatakannya, jika banyak usaha yang terkena imbas dari pandemi covid-19, namun usaha penjualan bumbu masak ini tidak terlalu berpengaruh dan berimbas.
“Penjualan setiap harinya normal meski saat pandemi melanda, kebanyakan mereka (terutama ibu rumah tangga) membeli bumbu untuk memasak dirumah. Bahkan rumah makan yang ingin cepat dan praktis dalam membuat bumbu agar masakan yang dijualnnya kepada pelanggan, membeli bumbu masakan dari kami,”ucapnya.
Dan pembeli biasanya ramai pada hari Kamis sampai Sabtu dan menjelang hari Minggu, berdasarkan pengalaman selama ini terlebih Penurunan PPKM pada level 2 di banjarmasin, pada akhir pekan banyak warga yang mulai menggelar acara atau hajatan.
“Sekarang Banjarmasin turun level bumbu masakan siap saji kami semakin ramai,”beber Umi.
Ditambahkannya pula, seperti peringatan hari-hari besar keagamaan kemarin seperti menyambut datangnya bulan Maulid sangat meningkat meski dalam kondisi pandemi.
“Kendati bahan bumbu seperti bawang dan cabai naik di pasaran, pembeli lebih memilih bumbu sudah jadi ini. Harganya kami jual sama saja, meski bahan bakunya mahal. Bahkan, kami juga tidak mengurangi kualitas maupun beratnya,”bebernya.
Rp 60 ribu per kilogram untuk harga bumbu dan Rp 3 ribu dengan berat setengah ons. Bahkan setiap harinya mampu meraih omzet kotor jutaan rupiah. Sudah 17 tahun usaha keluarga ini digelutinya dimana sejak tahun 2004 bersama keluarga. Dibantu dengan 11 orang anggota keluarga dan kerabat termasuk suami dan anak-anak ia tekuni usaha bumbu masak siap saji tersebut.
“Kita juga merasa iba banyaknya usaha ditengah pandemi ini yang mengalami kemunduran namun ini mungkin cobaan. Semoga saja pandemi ini cepat berlalu dan para pelaku usaha mulai bangkit lembali,”pungkasnya. (Zak)