Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Waspadai Omicron Masuk Kalsel

×

Waspadai Omicron Masuk Kalsel

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin menegaskan agar pemerintah daerah lebih waspada lagi terhadap adanya varian Covid-19 baru, Omicron.

“Diharapkan varian baru ini jangan sampai masuk ke Kalsel,” kata Lutfi Saifuddin yang dihubungi KP, Minggu (12/12/2021), di Banjarmasin.

Baca Koran

Hal ini dikarenakan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan lainnya sudah ditemukan varian baru Covid-19, Omicron, sehingga bisa memperketat kawasan perbatasan Kalimantan, khususnya Kalsel.

Lutfi Saifuddin mengatakan, untuk daerah perbatasan Kalsel melalui Satgas Covid-19 bisa mengantisifasi dengan memfilter manusia masuk dan keluar Kalsel.

“Kita juga harus mengadopsi kebijakan pemerintah pusat mencegah varian baru ini, jangan sampai membuat ledakan kasus baru,” tambah politisi Partai Gerindra.

Berdasarkan pengalaman masuknya varian Delta lalu, seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya jangan sampai meledak di masyarakat. Apalagi Omicron ini sudah ditemukan di Malaysia.

“Jadi jangan lengah, bahkan harus menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat untuk berhati-hati,” tambah Lutfi Saifuddin.

Bahkan kondisi ini harus dipahami bersama, karena varian baru Omnicro ini sudah mulai mendekat ke Indonesia.

“Apalagi daerah Kalimantan ini berbatasan dengan Malaysia, sehingga perlu kewaspadaan sejak sekarang ini,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel I, yakni Kota Banjarmasin.

Selain itu, Lutfi Saifuddin juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Seperti diketahui, varian baru virus Corona, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.

Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa diantaranya mengkhawatirkan. WHO menjelaskan bukti awal menunjukan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan variant of concern (VOC) lainnya. (lyn/K-3)

Baca Juga :  Tim Kejati Kalsel Edukasi Masyarakat dengan Kegiatan Om Jak Menjawab
Iklan
Iklan