Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin memastikan pembangunan jembatan tersebut bakal menghubungkan kawasan Jalan Pramuka, dan Sungai Gampa, di Kelurahan Sungai Jingah
BANJARMASIN, KP – Pemko melalui Dinas PUPR Kota Banjarmasin digadang-gadang bakal kembali membangun jembatan yang cukup besar. Bahkan anggarannya pun lebih besar dibandingkan dengan proyek pembangunan Jembatan Alalak atau yang dikenal dengan nama Jembatan Basith.
Kepala Bidang (Kabid) Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto mengatakan, jembatan itu bakal menghubungkan kawasan Jalan Pramuka, dan Sungai Gampa, di Kelurahan Sungai Jingah.
Ia menyebut bahwa pembangunan jembatan ini adalah bagian dari rencana pengembangan kota. “Dilaksanakan bertahap, sesuai dengan kemampuan daerah yang dimiliki,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, belum lama tadi.
Untuk permulaan atau tahap pertama, di tahun ini pihaknya akan melakukan pembebasan lahan. Luas lahan pembebasan yang dibutuhkan, minimal 80×50 meter. Baik di sisi kawasan Jalan Pramuka, maupun kawasan Sungai Gampa.
“Pembebasan lahan ini hanya dilakukan sebatas pada area yang diperlukan untuk pembangunan jembatannya. Dana yang disediakan untuk pembebasan lahan, sebesar Rp6 miliar,” ungkapnya.
“Untuk berapa persilnya, saya belum mengetahui persisnya, berapa. Tapi, yang dibebaskan itu masih kebutuhan minimal. Nanti dilihat kebutuhan di lapangan menyesuaikan kondisi kepemilikan lahan,” tambahnya.
Di sisi lain, Thomas menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan studi kelayakan sejak tahun tadi.
“Jadi Feasibility Study dan Detail Engineering Design (DED) nya sudah ada. Tinggal nanti dilihat apakah sudah ada dokumen lingkungannya. Kalau belum, maka sekalian diurus di tahun 2023. Dilanjutkan dengan perencanaan konstruksinya,” jelasnya.
Disinggung terkait panjang jembatan, Thomas mengaku panjang jembatan, terdiri dari tiga bentang. Untuk bentang utama sepanjang 60 meter. Ada pun Lebar, mengikuti lebar jalan, yakni 14 meter.
Lantas, bagaimana dengan sosialisasi ke tengah masyarakat atau pemilik lahan?
Thomas mengaku itu dilakukan pada saat proses pengadaan lahan untuk kepentingan umum. Nantinya akan ada tim yang dibentuk oleh Pemko Banjarmasin.
“Jadi timnya dibentuk oleh pemko yang biasanya diketuai oleh pak sekda. Ini masih tahap persiapan, tim pengadaan ini yang nantinya akan melakukan sosialisasi,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Jalan, Dinas PUPR Kota Banjarmasin Chandra menjelaskan, bahwa proyek pembangunan jembatan yang membelah Sungai Martapura tersebut ditargetkan selesai sebelum tahun 2024.
Rencananya jembatan ini memiliki pagu anggaran Rp 175 miliar, saat sehingga akan menyaingi Jembatan Sungai Alalak.
Dibeber jembatan ini sudah didahului dengan sejumlah kaidah perencanaan 2021 tadi berupa studi kelayakan dan Detail Engineering Design (DED).
“Di tahun 2022, kita dapat pembebasan lahan. Saat ini, kami mulai pertunjukan kegiatan appraisal,” ujarnya.
Pemko Banjarmasin telah menyiapkan rencana anggaran khusus pembebasan lahan sekitar proyek jembatan Rp 35 Miliar.
Terdapat puluhan kepala keluarga (KK) yang bakal memperoleh biaya ganti rugi lahan atas tempat tinggalnya.
“Kalau lahan sudah clear and clean, di tahun 2023 kita rencanakan pembangunan,” ucap Chandra.
Ia memaparkan bentang utama jembatan menuju Sungai Gampa ini sekitar 120 meter.
Panjang bentang tersebut diluar dari oprit jembatan selebar 50×80 meter. Kedua sisi jembatan memiliki besaran oprit yang sama. Yakni sekitar 220 meter.
Selain itu, Chandra menerangkan bakal membangun infrastruktur penunjang, sejalan proyek Jembatan. Nantinya, proyek jalan sepanjang 3,8 Kilometer (Km) tersebut memakan investasi sekitar Rp 276 miliar.
Jalan sepanjang tersebut bakal menembus hingga bagian Kabupaten Barito Kuala (Batola). Pembebasan lahan khusus proyek jalan sebesar Rp 50 miliar.
“Yang dibebaskan sekitar 50 meter, tapi badan jalan, drainase dan trotoar 30 meter. 10 meter lainnya ruang bebaslah,” imbuhnya.
Menurut Chandra, pihaknya telah berkoordinasi dan penyampaian rencana pembangunan jembatan dan jalan dengan Balai Jalan, Sungai, Pemprov Kalsel hingga Pemkab Batola.
“Semoga mudah-mudahan APBD bisa dilaksanakan secara multiyear,” tuntasnya. (Kin/K-3)