Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Terlalu Banyak yang Nonton Ketimbang Beraksi

×

Terlalu Banyak yang Nonton Ketimbang Beraksi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220130 205048 scaled
Bawa Korban - Koordinator Rescue Mobile, BPBD Kota Banjarmasin, Akhdiat Yosida, saat mengkoordinir relawan untuk membawa jasad korban kebakaran ke Pemulasaraan Jenazah RS Ulin Banjarmasin (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Kebakaran hebat di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah yang terjadi pada Rabu (26/1) tadi rupanya meninggalkan catatan tersendiri.

Pasalnya, proses penanganan atas peristiwa yang menghanguskan 7 buah bangunan dan menelan satu korban jiwa tersebut tidak berjalan lancar seperti yang dikira.

Baca Koran

Koordinator Rescue Mobile, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Akhdiat Yosida, membenarkan bahwa kendala yang dialami para relawan ada pada sumber air.

Bahkan saking sulitnya, relawan menurutnya bahkan sempat menyedot air dari tandon masjid. Itu dilakukan sebagai antisipasi merembetnya kobaran api.

“Syukurlah, di kawasan itu juga ada dua buah hydrant. Alhamdulillah bisa dilakukan pemadaman,” ungkapnya, kemarin petang.

Kemudian, kesulitan yang dihadapi relawan di lapangan juga lantaran kondisi akses gang yang sempit. Lalu, banyaknya warga yang menonton ketimbang yang mengevakuasi.

Tak ayal, membuat ruang gerak relawan kesulitan.

“Miris, melihatnya. Andai cuma berada di pinggir tak apa-apa. Tapi yang menonton juga berada di tengah kerumunan relawan,” tambahnya.

Disinggung soal jatuhnya korban jiwa, yakni seorang bocah berusia 7 tahun itu, Yosida menjelaskan bahwa korban ditemukan saat relawan melakukan pembasahan.

“Sebelumnya, ada seorang kakek yang kebingungan lantaran mencari cucunya tak ada. Ternyata, yang bersangkutan adalah kakeknya korban,” tuturnya.

“Jenazah bocah itu, ditemukan di atas kasur. Diduga, saat peristiwa kebakaran terjadi, korban sedang tidur. Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketenangan Kota Banjarmasin kembali terusik. Peristiwa kebakaran kembali melanda kemarin (26/1) siang. Tepatnya di kawasan Jalan Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Puluhan armada relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) berdatangan dari segala penjuru. Berjibaku memadamkan kobaran api.

Susah payah relawan mencoba memadamkan kobaran api. Dari pantauan di lokasi kebakaran yang berseberangan dengan Pasar Sentra Antasari itu, relawan cukup kesulitan menemukan titik alias sumber air.

Baca Juga :  Berkas Perkara Mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Dilimpahkan KPK ke JPU

Syukurlah, dalam waktu sekitar satu jam, kobaran api berhasil dijinakkan relawan BPK.

Dari data sementara yang dihimpun, berdasarkan data di BPBD Kota Banjarmasin, kobaran api melahap tujuh unit bangunan. Termasuk di dalamnya, sebuah rumah petak empat pintu yang kini tinggal puing.

Kemudian, api juga diketahui merembet ke bagian atas gedung tiga lantai yang berada tepat di samping bedakan itu. Bagian atap gedung tiga lantai itu pun kini, juga hanya menyisakan rangka.

Di sisi lain, dari peristiwa kebakaran itu, tidak hanya menimbulkan kerugian secara materil. Tapi, juga menimbulkan korban jiwa.

Di antara puing-puing bangunan yang terbakar, berada tepat di atas kasur, seorang bocah berusia 7 tahun berinisal RL ditemukan tewas.

“Kami cari-cari sudah tidak ada, dikira sudah keluar dari rumah. Ternyata masih di dalam dan ditemukan di atas kasur,” ungkap paman korban, Rudi.

Seusai ditemukan, korban pun lantas dievakuasi oleh relawan dan langsung dibawa ke gedung pemulasaraan jenazah di RSUD Ulin Banjarmasin.

Ditambahkan Rudi, korban sehari-harinya tinggal bersama sang kakek. Namun, saat peristiwa kebakaran terjadi, sang kakek diketahui sedang berjualan di Pasar Sentra Antasari. (Kin/KPO-1)

Iklan
Iklan