Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Ratusan Siswa Terpaksa PJJ Gegara Covid-19

×

Ratusan Siswa Terpaksa PJJ Gegara Covid-19

Sebarkan artikel ini
hal9 2klm 1
PTM TERBATAS - Siswa SMP Negeri 1 Banjarmasin sedang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. (KP/zakiri)

Ratusan siswa di Kota Banjarmasin terpaksa harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena terpapar Covid-19.

BANJARMASIN, KP – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang tengah dijalankan seluruh sekolah di Kota Banjarmasin, terpaksa tak bisa diikuti oleh ratusan siswa.

Baca Koran

Pasalnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi membeberkan, sejumlah sekolah dibawah naungan pihaknya melaporkan beberapa siswanya terkonfirmasi positif Covid-19.

Alhasil, siswa bersangkutan pun tidak dapat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah untuk sementara waktu. Diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Ada beberapa sekolah yang baru-baru ini melaporkan siswanya. Misalnya SDN Sungai Miai 7 dan SMPN 3. Kalau di total secara keseluruhan hampir 100 siswa yang dilaporkan positif,” ucapnya saat ditemui awak media di lobi Balai Kota, Senin (14/2) siang.

Kendati demikian, ia menyebut, trend penularan kasus Covid-19 di sekolah saat ini sudah mulai membaik. Misalnya yang terjadi di SMPN 1, sudah tidak ada lagi siswanya yang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Padahal diketahui sebelumnya, SMPN 1 adalah sekolah pertama yang melaporkan adanya siswa yang terkonfirmasi positif covid-19. Hingga akhirnya pelaksanaan PTM pun dihentikan sementara waktu.

“SMPN 1 sudah tidak ada lagi yang positif. Di Sabilal Muhtadin juga. Trennya membaik. Setiap sekolah yang melaporkan ada kasus cuma sekitar 5-8 siswa. Mereka kita langsung minta PJJ selama sepekan, atau hasil swabnya negatif,” tekannya.

Sedangkan untuk menghentikan kegiatan PTM, mengingat masifnya penularan yang terjadi belakangan ini, Nuryadi mengaku pihaknya masih belum ada rencana untuk menghentikan PTM terbatas yang sekarang tengah dijalankan di jenjang SD dan SMP.

“Untuk PTM tidak dihentikan. Masih kita terapkan terbatas 50 persen. Terkecuali nanti ada kebijakan baru mengenai level PPKM kita di Banjarmasin,” ungkapnya.

Disisi lain, Disdik Banjarmasin juga mendapat target untuk mengejar capaian vaksinasi anak 6-11 hingga 70 persen pada akhir Februari 2022 ini.

“Sesuai target yang diamanahkan Kementerian. Tadi juga ada disinggung mengenai kendala di lapangan. Banyak siswa dan orangtua yang masih enggan anaknya divaksin,” jelasnya, usai pembekalan kepada Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah se Kota Banjarmasin, di aula Kayuh Baimbai, Senin (14/02) pagi tadi.

Ia menambahkan, dalam tiga pekan program vaksinasi anak dimulai, sudah ada sekitar 2.000 siswa atau 21 persen yang tervaksin. Dari target sekitar 53.777 siswa.

“Semua sekolah rata-rata siswanya sudah ada yang divaksin. Hanya saja belum maksimal. Baru sekitar 20-30 siswa di tiap sekolah,” pungkasnya.

Oleh karena itu, target vaksinasi itu yang akan dikejar oleh bhabinkamtibmas, babinsa dan para lurah, dengan menyisir sekolah-sekolah.

“Seperti di wilayah kecamatan Banjarmasin Selatan masih banyak yang belum. Untungnya untuk siswa ini datanya sudah jelas dan semua terkumpul di sekolah,” tutupnya. (kin/K-7)

Baca Juga :  UNISKA Naik Kelas! Bukan Alternatif, Tapi Pilihan Utama Pendidikan Tinggi Kalsel
Iklan
Iklan