Banjarmasin, KP – Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) gelar seminar bertajuk Somposium Intelektual “Quo Vadis Problematika Kekerasan Seksual di Indonesia”.
Dimana pelaksanaan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) berkolaborasi dengan Cipayung Plus (Organisasi gabungan diantaranya dari HMI,PMII,GMNI,ada pula IMM).
Ketua BEM FH UNISKA Aminullah mengatakan saat ini kasus kekerasan, pelecehan seksual sering terjadi bahkan di Indonesia sendiri sangat banyak tercatat pengaduan tersebut .
“Mengangkat tema tersebut kita ingin belajar lebih jauh kekerasan dan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS),” katanya
Dekan FH Uniska Dr Afif Khalid mengapresiasi kegiatan tersebut , sebab dirinya ingin melihat mahasiswa memiliki sifat yang kritis, intelektual serta semangat juang.
“Saya hanya memberikan suport terhadap mahasiswa serta dukungan dimana mahasiswa harus memiliki Marwah kemahasiswaan sebagai seorang pelajar intelektual,” jelasnya.
Namun ini, tidak lepas dari tridarma perguruan tinggi, karena dalam proses menuntut ilmu tidak harus berada di dalam kelas.
Jika ada kesempatan yang memungkinkan FH UNISKA akan mendatangkan Ketua KY,Bawaslu RI hingga Ketua Mahkamah Agung .
“Insyaalah kalau ada kesempatan kita juga akan datangkan ketua KY,ketua Perwadi Pusat,Bawaslu RI. Tak hanya itu kita juga berharap ingin datangkan ketua Mahkamah Konstitusi atau Ketua Mahkamah Agung,” pungkasnya.
Dalam seminar tersebut menghadirkan Narasumber Dr.Muhammad Pazri,S,H ,M.H. Selaku Advokat dan juga Riko Ijami., M.Kes.,C, WPCM. Selaku Kepala UPTD PPA Prov. Kalsel. (fin/KPO-1)
