Banjarmasin, KP – Hari Raya Idulfitri 1443 H tinggal sepekan lagi. Warga Banjarmasin mulai berburu pakaian, seperti baju, celana, sepatu hingga sendal di sejumlah pertokoan atau mall untuk melengkapi kebutuhan sandang saat lebaran nanti.
Selain pusat perbelanjaan modern, salah satu tempat yang paling banyak diserbu warga adalah Pasar Pagi di kawasan Jalan Pasar Baru dan Jalan Niaga Banjarmasin.
Orang sering menyebutnya dengan Pasar Tungging, ini lantaran pengunjung yang datang dan memilih pakaian dengan posisi menungging.
Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 6 pagi, kawasan Pasar Tungging ini sudah penuh sesak oleh pengunjung. Jumlahnya hampir-hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Bahkan, area parkir di sisi jalan pun dipenuhi kendaraan bermotor yang hampir menutup badan jalan.
“Iya, hari ini pasar sangat penuh, jauh dari minggu-minggu biasanya. Mungkin karena lebaran sudah dekat, jadi banyak warga yang hunting pakaian di sini,” tutur Adam, salah seorang pedagang, Minggu (24/4)
“Sepertinya, pecah rekor jumlah orang hari ini. Mungkin sebagian warga sudah banyak terima THR, jadi banyak yang belanja hari ini,” timpal Ucok, pedagang di lokasi yang sama.
Beberapa pedagang memprediksi, minggu depan bisa saja jumlah pengunjung yang datang akan lebih banyak lagi. “Lebaran kan Senin ya. Nah, hari Minggunya bisa jadi hari puncaknya,” cetus Lana, pedagang lainnya.
Tentu saja, ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang pakaian bekas di bulan Ramadan tahun ini. Mengingat, selama kurang lebih 2 tahun pandemi Covid-19 melanda, perekonomian masyarakat cukup terimbas.
Di Pasar Tungging ini, hampir 90 persen pedagang menjual pakaian bekas impor yang didatangkan dari sejumlah negara, seperti Malaysia, Hongkong, Korea, Jepang dan Australia.
Sisanya, adalah pedagang lainnya yang menjual berbagai macam keperluan rumah tangga, aneka kuliner, hingga obat-obatan tradisional. Boleh dibilang, hampir semua ada di Pasar Tungging ini.
Satu alasan mengapa pasar yang buka sejak selepas subuh hingga menjelang siang ini menjadi magnet tersendiri bagi warga Banjarmasin, adalah karena harganya yang jauh lebih miring dibandingkan bila berbelanja di toko-toko.
Hal yang menarik lainnya, banyak pakaian bekas impor yang dijual di sini dengan branded ternama, semisal Adidas, Nike, Polo, Pierre Cardin, Under Armour, Stussy, Givenchy, Zara, Billabong, Ripcurl, Champion, GAP, dan banyak lagi merek terkenal lainnya.
Amang Razi misalnya, warga Mantuil ini mengaku hampir setiap pekan tak pernah absen di Pasar Tungging. Pakaian dengan harga yang murah menjadi poin utama baginya. Selain itu, tentu saja kualitas juga jadi pertimbangannya.
“Hari ini, beli baju anak-anak buat keponakan di rumah. Dapat lima lembar baju, totalnya cuma Rp30 ribu. Bonusnya tadi malah dapat merek Adidas dan Playboy,” ucapnya senang.
Sementara, Syarif, pengunjung lainnya, mengatakan, dirinya sengaja datang untuk mencari pakaian jenis crewneck atau hoodie dan celana kain.
“Crewneck dan hoodie bisa dipakai buat santai, kalo celana kain bisa saya pakai buat kerja. Lumayan miring harganya dibandingkan beli di toko. Hitung-hitung lebih hemat jadinya,” ungkap warga Handil Bakti ini. (Opq/KPO-1)