Banjarmasin, KP – Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalsel siap akan melaksanakan kerja sama dan sinergitas dengan sejumlah lembaga-lembaga yang ada di Kalsel.
Hal tersebut dibicarakan pada rapat kerja anggota dalam membentuk dan satukan pendapat sebagai wadah membangun banua, Kamis (31/3) di Aula SMK Negeri 5 Banjarmasin.
Sekretaris Forsiladi Kalsel, Dr. Lyta Permatasari, mengatakan dalam forum para ilmuan ini suatu pergerakan dalam membangun dimana pergerakan dan upaya membangun tersebut selalu menunjukkan peran penting untuk mendukung pemerintah dalam membangun masyarakat termasuk lingkungannya.
“Forsiladi ada khususnya di Kalsel bukan untuk duduk sekedar formalitas, namun langsung bersama masyarakat dalam membangun SDM dan lingkungan,” katanya.
Dikatakannya pula image masyarakat terkadang beranggapan bahwa para ilmuan atau orang orang pintar itu menakutkan, tinggi hati, susah didekati.
“Mereka salah, padahal tidak seperti yang dipikirkannya. Kita mengharapkan bersama masyarakat dalam membangun daerah,” ucap doktor spesial pembanguan dan lingkungan ini.
Lanjutnya pula, Provinsi Kalsel adalah daerah tetangga yang sangat dekat dengan Kalimantan Timur. Dimana SDM salah satu yang sangat diperlukan.
“Ibu kota negara (IKN) sangat dekat dengan kalsel tentu warga Kalsel diharapkannya jangan sampai jadi penonton,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Banjarmasin, Drs Syahrir, yang juga sebagai Wakil Ketua Forsiladi Kalsel meyambut baik kedatangan Forsiladi.
Ia setuju, Forsiladi dibentuk bukan hanya untuk sebuah nama besar para doktor. Namun peran untuk membangun SDM dan pembangunan daerah harus dikemukakan.
Peran para ilmuan sangat diharapkan masyarakat. Karena pemikiran-pemikiran yang berdasarkan penelitian bisa diaplikaskan di lingkungan masyarakat dan kesempatan itu bisa menjalin silaturahim yang baik.
Kedepan, ia berharap Forsiladi bersama SMK 5 bisa bekerjasama dalam hal lingkungan dan pembangunan SDM.
“Kami disini hanya memberikan fasilitas, namun kedepan Forsiladi dan SMK 5 bisa saja melakukan MoU, misalnya dalam hal pengelolaan sampah,” pungkasnya. (Fin/KPO-1)
