Banjarmasin, KP – Disaat musim kemarau, Kota Banjarmasin saat ini malah kembali terendam banjir rob, alias air pasang tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Martapura.
Kondisi itu diperparah dengan posisi Kota Banjarmasin yang saat ini sudah berada di bawah permukaan laut. Alhasil, sebagian besar wilayah Kota Banjarmasin terendam banjir rob.
Anggota BPBD Kota Banjarmasin, Andy Putra mengatakan, dari pantauan pihaknya pada Minggu (22/05), di setiap kecamatan yang ada di Banjarmasin ada wilayah yang terendam.Mulai Banjarmasin Selatan, Barat, Utara, Timur dan Tengah.
Namun, dari pantauan tersebut salah satu lokasi yang paling terdampak akibat banjir rob kali ini masih ada di wilayah Kelayan, Banjarmasin Selatan.
Salah seorang warga di Kelurahan Kelayan Tengah, Jalan Kelayan B, meminta Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina untuk segera turun ke lokasi terjadinya banjir rob kali ini. Khususnya di wilayah Banjarmasin Tengah.
“Kami mau wali kota turun langsung. Supaya melihat bagaimana kondisi kami saat terendam banjir rob seperti ini,” ucap pria yang enggan namanya dikorankan ini.
Tidak muluk-muluk, ia mengaku hanya meminta solusi agar yang kongkret agar dampak yang ditimbulkan ketika siklus air rob kembali menerjang Kota Banjarmasin tidak terlalu mengganggu aktivitas warga.
“Minimal jalan tidak terendam, entah mau ditinggikan jalannya atau bagaima terserah,” ujarnya.
Keluhan itu pun juga disampaikan warga kepada Anggota BPBD Kota Banjarmasin yang saat itu melakulan pemantauan lapangan.
“Memang ada keluhan warga, nanti kota sampaikan ke atasan,” ucap Andy.
“Karena mereka merasa di wilayah Kelayan Tengah ini merupakan salah satu kawasan yang paling parah karena kontur jalan di sana rendah,” ujarnya.
Benar saja, berdasarkan pantauan BPBD Banjarmasin, meski di muara Kelayan B sudah turun, wilayah Kelayan Tengah masih saja dalam. Khususnya yang ada di tepi sungai.
Sehingga wajar jika warga meminta solusi kepada Wali Kota Ibnu Sina, supaya kawasan tersebut tidak lagi tenggelam.
“Memang sekarang belum ada keluhan warga terkait kesehatan. Tapi, banjir rob ini sudah mengganggu aktivitas warga. Karena banyak pengendara motor yang mogok,” pungkasnya.
Selain Kelayan. Andy membeberkan, juga ada beberapa titkk di Kecamatan Banjarmasin Barat yang masuk sebagai wilayah palibg terdampak Banjir Rob.
“Seperti di Jalan Jafri Zamzam, Simpang Anem dam Kuin Cerucuk yang ketinggian airnya Dengan ketinggian air sekitar 35 Cm atau selutut orang dewasa. Bahkan ada juga yang lebih,” ujarnya.
Ia mengakui, bahwa ketinggian air yang masuk kepemukiman hari ini memang mengalami peningkatan, selain karena penambahan debit air, tingginya air pasang saat ini sedikit banyaknya juga dipengaruhi curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Tapi itu hanya sedikit saja. Masih besar pengaruh air padang laut,” ujarnya.Dan jika mengacu pada prediksi BMKG, Andy melanjutkan, siklus air pasang ini akan terus berlanjut sampai puncaknya pada 24 Mei mendatang.
“Tapi setelah itu, mulai tanggal 25 dan seterusnya ketinggian air pasang diperkirakan mulai menurun,” jelasnya.
Lantas, apakah bulan depan Kota Banjarmasin bakal seperti ini lagi.
Terkait hal itu, Andy memprefiksi bahwa siklus air pasang yang terjadi di bulan depan tidak separah sekerang. Itu dikarenakan musim kemarau yang sudah memasuki musim kemarau.
“Bulan depan sudah masuk musim kemarau, jadi kemungkinan besar diprediksi tidak separah ini,” ungkapnya.
Kendati demikian, kondisi itu juga tergantung dengan curah hujan yang terjadi di bulan Juni nanti.
“Seperti sekarang ini, Banjarmasin mengalami kemarau basah. Karena cuaca panas yang jadi ciri musim kemarau masih dibarengi dengan hujan,” tuntas Andy. (Kin/K-3)