Paringin, KP – Ketua TP PKK kabupaten Balangan Hj Sri Huriyati secara resmi meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung KB Desa Batu Merah kecamatan Lampihong, Rabu kemarin.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut’ Asisten III Setdakab Balangan H Akhmad Nasa’i, Kepala perwakilan BKKBN provinsi Kalsel Ir. H. Ramlan, Camat Lampihong, Kepala Desa Batu Merah dan beberapa tamu undangan lainnya. Kemudian ada juga narasumber Penguatan kemitraan kampung keluarga berkualitas, Andi Muhammad Gazali, S. STP dari Kementerian dalam Negeri, Lilis Yuliana. SP, M. Si Kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi dan Niken Arum Sari dari BKKBN pusat.
“Sesuai tujuan peluncuran Program DASHAT ini semoga masyarakat dapat lebih diberdayakan lagi dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting,” ujar Bunda Sri.
Disebutkannya, secara umum DASHAT bertujuan mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat desa/kelurahan.
Sementara secara khusus, DASHAT menyediakan pangan sehat dan bergizi, memunculkan kelompok usaha keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan, meningkatkan keterampilan kelompok usaha keluarga/masyarakat, mengolah, mendistribusikan dan memasarkan makanan bergizi seimbang serta memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal.
“Pemberian informasi yang terkait dengan gizi (KIE GIZI) dan pelatihan kepada keluarga berisiko stunting,” ujarnya.
Asisten III Setdakab Balangan H Akhmad Nasa’i juga meminta dinas terkait bisa terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar anak-anaknya bisa terhindar dari stunting. Salah satunya dengan pemberian gizi yang cukup kepada anak.
“Ini penting dan perlu perhatian, bagaimana stunting ini bisa turun melalui program Dashat dan pemberdayaan masyarakat serta pendidikan kepada keluarga yang di ambang stunting,” katanya.
Disampaikannya, kabupaten Balangan angka stunting pernah mencapai sekitar 52 persen yang mana itu adalah hasil dari beberapa tahun yang lalu. Tetapi Alhamdulillah berkat kerja sama yang luar biasa angka stunting di kabupaten Balangan akhirnya menurun dengan capaian 32,2 persen yang mana angka itu cukup senifikan dalam hal penurunan angka stunting.
Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan H Ramlan mengatakan, melalui pendekatan berbasis masyarakat dikampung KB dimana sampai pada bulan juni tahun 2021 tercatat sejumlah 16.896 kampung KB yang ada di Indonesia.
“Tentu ini merupakan suatu potensi besar untuk pemberdayaan berbasis masyarakat, termasuk dalam upaya penurunan kasus Stunting,” imbuhnya.
Maka BKKBN menginisiasi sebuah rencangan kegiatan yang disebut Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dikampung keluarga berkualitas sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting. (srd/K-6)