Martapura, KP – Bupati H Saidi Mansyur membuka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Banjar tahun 2022, bertempat di Aston Banua Hotel and Convention Centre, Gambut, Kamis (23/6).
Bupati Saidi mengatakan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, menunjukkan Kalsel termasuk kedalam 6 Provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi, yaitu 30 persen.”Dan prevalensi stunting Kabupaten Banjar sebesar 40,2 persen,” katanya.
Menurutnya, dalam upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Banjar, perlu dilaksanakan rembuk, agar target indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di bidang kesehatan tahun 2020-2024 terwujud.
”Semua pihak perlu bekerjasama mendukung terwujudnya masyarakat dengan konsumsi gizi seimbang, percepatan perbaikan gizi, pemenuhan sanitasi dan air bersih, dengan menyusun rencana kegiatan sesuai lokus ditetapkan untuk mendapat hasil baik,” tandasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Habib Idrus Al Habsyie melaporkan, Pemkab Banjar melaksanakan aksi tiga, yaitu rembuk stunting dari delapan aksi percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.
”Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang harus dilakukan Pemkab Banjar guna memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi percepatan penurunannya, dilakukan secara bersama sama antara SKPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Wabup juga melaporkan telah dibentuk TPPS tingkat Kabupaten.
”20 TPPS Kecamatan, 290 TPPS desa serta telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 432. TPK terdiri dari bidan desa, kader KB dan kader PKK yang tugas utamanya meningkatkan akses informasi dan pelayanan,” pungkasnya. (Wan/K-3)