Banjarmasin, KP – Selain bawang merah yang stoknya sedang kosong, ternyata daging sapi juga mengalami hal yang sama. Dari informasi pedagang, mereka kesulitan mendapatkan daging sapi dalam beberapa pekan terakhir ini. Tak hanya kosong, ternyata harganya pun ikut naik.
Menurut Halimah, salah seorang pedagang daging di Pasar Antasari Banjarmasin, semenjak bulan Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1443 H lalu, harga daging sapi masih cukup tinggi.
Apalagi, ditambah adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi ternak di sejumlah daerah. Hal ini, kata Halimah, akhirnya berdampak pada menurunnya jumlah pembeli yang datang di pasar.
“Adanya kabar PMK yang menyerang hewan sapi, cukup memberi pengaruh dan membuat pembeli menurun. Terus, harga daging juga naik Rp 5 ribu per kilogramnya. Awalnya satu kilogram dijual Rp 125 ribu, saat ini menjadi Rp 130 ribu per kilogram, ungkapnya, Rabu (22/6).
“Saya kira harganya akan naik terus, sekarang saja ada yang jual Rp 140 ribu per kilogramnya,” tambahnya.
Menurutnya, naiknya harga daging sapi tersebut lantaran pihaknya yang juga sulit untuk mendapatkan daging- daging sapi tersebut beberapa bulan ini.
“Pemasoknya sulit saat ini. Biasanya sapi dari daerah Madura yang masuk ke Banjarmasin,” tuturnya.
Bahkan, kata dia, tidak hanya sapi dari Madura, tapi juga sapi-sapi dari luar pulau jawa juga tidak ada yang masuk.
“Sapi Bali juga tidak ada, biasanya sapi dari luar jawa ada saja yang masuk,” imbuhnya.
Lantaran tak ada stok untuk keperluan berdagang, Halimah mengaku harus mencari stok daging sapi hingga di peternak sapi lokal yang ada di Kalsel untuk dijualnya lagi di pasar.
“Bahkan, saya dengar pedagang di pasar Pelaihari sempat tutup karena tidak ada stok daging sapi,” imbuhnya.
Naiknya harga daging dan berkurangnya pasokan, tentu mempengaruhi penjualan di lapak Halimah. Jika biasa pelanggannya yang merupakan pedagang bakso membeli 3 kilogram, sekarang hanya membeli 2 kilogram daging saja.
“Biasanya memesan 30 kilogram habis aja, membawa 15 kilogram habis aja, sekarang 10 kilogram daging belum tentu habis. Masih tersisa,” terangnya.
Ditambahkannya, harga daging sapi ini akan terus naik jelang Lebaran Iduladha, karena terbilang jarang ada penurunan harga.
“Mendekati Iduladha seperti tahun kemarin, harga daging sapi juga naik, tapi tidak tau sampai berapa naiknya tahun ini,” tuntasnya. (Opq/K-1)