Biasanya SMP pinggiran mengalami kekurangan kuota dalam PPDB Online dikarnakan menumpuk di sekolah Favorit
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Arufah Arif mengharapkan, tidak ada lagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota yang kekurangan murid dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 ini.
” Kita berharap pelaksanaan PPDB tahun ini tidak ada lagi SMP Negeri yang kekurangan murid atau calon siswa baru sebagaimana terjadi pada tahu-tahun lalu,” kata Arufah Arif.
Kepada {KP} Kamis (23/6/2022) ia mengatakan, umumnya SMP mengalami kekurangan kuota dalam PPDB berada di sekolah pinggiran.
Kondisi itu terjadi ujarnya, setelah ditetapkan sistem zonasi dalam PPDB.yang ditetapkan pemerintah melalui Permendikbud Nomor : 51 Tahun 2018 yang mengatur PPDB.
Padahal kata Arufah Arif menandaskan, sistem zonasi awalnya dilandasi oleh pemerintah untuk menghilangkan kastanisasi pendidikan.
Selain itu tujuannya yaitu untuk menghilangkan penilaian sekolah favorit dan non-favorit.
Demi begitu lanjutnya diharapkan terwujud keadilan pendidikan. Artinya calon peserta didik baru berhak sekolah di sekolah terdekat dari rumahnya.
” Dengan demikian anak-anak yang pintar secara akademis akan terdistribusi secara merata dan tidak terkonsentrasi di sekolah favorit,” katanya.
Namun kendati sudah diterapkan sistem zonasi Arufah menilai, tidak sedikit orang tua atau calon siswa yang masih tetap ngotot ingin masuk di sekolah favorit atau unggulan. Padahal sekolah favorit itu berada di luar zonasi tempat tinggalnya.
Ia mengakui, keinginan orang tua memasukan anaknya ke sekolah favorit sangat wajar karena memiliki dewan guru yang lebih berkualitas serta sarana prasarana yang lebih lengkap. Lebih jauh Arufah mengakui, penerapan sistem zonasi juga ada kelemahan.
Salah satunya ujarnya. masyarakat akan berasumsi anak mereka tidak perlu rajin belajar karena toh rumah dekat sekolah, sehingga memastikan diterima bila mendaftar di sekolah tersebut.
Sekedar catatan masalah kekurangan calon siswa baru dalam PPDB hampir terjadi setiap tahun. Pada 2021 sebagaimana dilaporkan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin ada 15 SMP Negeri yang masih kekurangan calon siswa baru.
Kebanyakan sekolah yang kekurangan calon siswa baru itu berada di wilayah pinggiran dan dianggap tidak memiliki akses dan fasilitas seperti sekolah yang dinilai favorit. (nid/K-3)