Banjarmasin, KP – Jelang keberangkatan ke Samarinda, Kalimantan Timur untuk menghadapi laga pra musim bertajuk Piala Presiden 2022,
keluarga besar PS Barito Putera melakukan ziarah ke makam ulama ternama Banua, Habib Hamid Bahasyim di Basirih, Banjarmasin, Jum’at (10/6) malam.
Dipimpin KH Qomaruddin (Guru Busu), rombongan yang terdiri dari CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman, jajaran manajemen serta belasan pemain bertakzim kepada ulama besar tersebut. Selain memanjatkan doa kepada Allah SWT, rombongan juga melantunkan syair sanjungan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Usai ziarah, rombongan menuju ke kediaman Guru Busu untuk bersilaturahmi dan meminta doa restu dan nasihat sebelum bertolak ke Samarinda.
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan bahwa bicara tentang Barito Putera bukan hanya bicara masalah sepak bola, tapi di dalamnya juga ada nilai kekeluargaan dan pengabdian untuk banua.
“Seperti pesan almarhum abah dan almarhumah mama, bahwa semua yang tergabung dalam Barito Putera ini adalah keluarga. Dan sekali keluarga selamanya tetap keluarga. Begitu pula dengan pemain, jika sudah tidak lagi bermain sepak bola lagi, tetaplah menjadi bagian keluarga,” ujarnya.
Ia juga berharap, hajat yang diinginkan agar Barito bisa juara dapat terwujud. “Tentunya dengan dukungan, serta doa masyarakat banua dan para alim ulama,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hasnur juga meminta kepada Guru Busu untuk mengangkat mereka semua sebagai anak, dan memohon agar selalu diberi nasihat dan bimbingan dalam menjalani kehidupan.
“Mohon guru membimbing kami semua. Mudah-mudahan kami bisa menjalankan apa yang telah pian ajarkan. Karena yang kami harapkan tujuan akhirnya adalah selamat dunia dan akhirat,” tutur Hasnur.
Sementara itu, Guru Busu berpesan untuk selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam tubuh Barito Putera. Kata beliau, pertolongan Allah akan datang jika semuanya bersatu padu.
“Tumbuhkan rasa bersatu itu di antara kita. Karena Rasulullah bersabda, sesungguhnya bantuan dan pertolongan Allah itu letaknya dalam persatuan dan kesatuan,” ucapnya.
Guru Busu juga mengingatkan untuk menghindari iri dengki dan rasa persaingan yang akan mengakibatkan perpecahan dalam tubuh Barito Putera.
“Jika kita bercerai berai, tak mau bantu membantu,
tidak peduli satu dengan yang lain, maka di situ akan menimbulkan azab dan siksa dari Allah SWT,” ujar Guru Busu.
Kemudian, beliau juga berpesan jika ingin meraih kesuksesan, setiap orang haruslah sabar dan tabah menghadapi segala cobaan hidup. Apalagi, kata Guru Busu, hari demi hari dan zaman berganti zaman yang dilalui, dunia akan semakin buruk.
Seperti sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yaitu, “Tidaklah suatu jaman datang melainkan jaman setelahnya lebih buruk dari jaman sebelumnya.
Selain itu, Guru Busu menambahkan, Islam mengajarkan bahwa cinta kepada tanah air adalah bagian dari iman. Termasuk para penggawa Laskar Antasari yang berjuang di lapangan hijau untuk memberikan kebanggaan bagi Banua tercinta.
“Niat kita untuk mengharumkan nama Banua, dan apabila itu sudah dilakukan maka satu pahala didapat dari Allah SWT,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, penggawa Laskar Antasari juga diminta agar menjauhi minuman keras dan narkoba yang dilarang agama maupun hukum negara.
“Minuman keras memabukan dan narkoba itu semua menggagalkan tujuan kita, karena dapat merusak kesehatan dan membuat akal tidak terkendali lagi,” pungkas Guru Busu.
Rencananya, anak asuh coach Dejan Antonic akan bertolak ke Samarinda pada hari Sabtu, 11 Juni. Tergabung di grup B, Laskar Antasari akan memulai laga perdana di Piala Presiden melawan klub promosi RANS Nusantara FC pada Selasa, 14 Juni 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur. (Opq/KPO-1)