Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
OPINI PUBLIK

Banting Tulang Segarkan Pariwisata Indonesia

×

Banting Tulang Segarkan Pariwisata Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh : M Baqir Idrus Alatas
Pemerhati Pariwisata

Hantaman keras pandemi Covid-19 membuat pemerintah melakukan sejumlah penyesuaian dalam pengelolaan sektor pariwisata nasional.

Iklan

Penyesuaian dilakukan selaras dengan pergeseran tren pariwisata yang memerlukan penyegaran guna menyelaraskan dengan kebutuhan zaman dan wisatawan.

Atas dasar tersebut, jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja membanting tulang membangkitkan pariwisata Indonesia pada tahun 2022 yang diawali perubahan strategi.

Langkah yang dilakukan ialah pemulihan dan perluasan pasar, inovasi produk dan jasa agar lebih berkualitas, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, revitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekonomi kreatif, serta peningkatan resiliensi dan daya saing usaha.

Kemenparekraf menargetkan 1,8-3,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), 260-280 juta dari wisatawan nusantara (wisnus), 470 juta-1,7 miliar dolar AS devisa pariwisata, dan 4,3 persen kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) 2022.

Sebelum pandemi, kecenderungan pelancong berkunjung ke pelbagai destinasi wisata di Indonesia berasal dari usia 20-60 tahun yang bepergian bersama keluarga atau rombongan untuk mencari tempat rekreasi populer dan murah.

Dari sisi atraksi, para pengelola lebih mengedepankan aspek keramaian atau perkotaan dengan amenitas yang mengutamakan tampilan dan kualitas, lalu melakukan perjalanan menggunakan kendaraan berbiaya terjangkau, serta memilih layanan interaksi langsung karena promosi secara digital terbatas.

Pascapandemi, wisman dan wisnus lebih banyak berasal dari kaum muda yang berkelana secara individual atau grup kecil untuk mencari objek wisata bersih serta aman.

Para pengelola turut mengubah kemasan atraksi dengan condong mementingkan tempat rekreasi di destinasi alam dan berudara segar, fokus terhadap label kesehatan, mengutamakan jarak pendek/langsung, mengurangi interaksi secara langsung sehingga mementingkan digitalisasi promosi, penjualan, maupun pembayaran.

Kini, sebagaimana arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pengembangan sektor pariwisata lebih diarahkan untuk mengangkat isu kesejahteraan lingkungan, martabat budaya lokal, masyarakat dan pengetahuan tradisional, serta menciptakan keseimbangan antara pariwisata massal dengan pariwisata berkualitas.

Sektor pariwisata tak bisa lepas dari memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi sehingga penting untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Salah satu upaya yang dilakukan guna mempersiapkan sektor pariwisata pascapandemi ialah memberikan 12 ribu sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment) kepada para pelaku pariwisata di Indonesia.

Mulai dari sektor perhotelan, restoran, daya tarik wisata, arung jeram, pondok wisata, usaha transportasi wisata, dan golf yang telah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, Kemenparekraf telah menghadirkan pula 113 sentra vaksin dengan ratusan ribu orang yang menggunakan layanan tersebut.

Skala global

Berbagai persiapan yang dilakukan Menparekraf beserta jajarannya merupakan ancang-ancang pemerintah menjadi tuan rumah berbagai kegiatan berskala internasional di tahun 2022.

Perhelatan itu adalah G20 dengan side events Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference, International Wellness Tourism Conference & Festival (IWCTCF), World Conference on Creative Economy (WCCE), Tourism Working Group (TWG) sebanyak dua kali, serta Tourism Ministerial Meeting (TMM).

Ada pula kegiatan skala global lainnya seperti World Tourism Day dan Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Sebagian dari program tersebut telah berjalan sukses sesuai tujuan dari pemerintah yang hendak memperkenalkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Dapat dikatakan kebangkitan pariwisata Indonesia diawali dari ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat yang tergolong mujur. Perhelatan balap motor internasional itu menjadi sarana promosi efektif menambah daya tarik Indonesia di mata dunia.

Selain menerapkan prokes sistem bubble (gelembung) di zona yang telah ditentukan pada setiap fasilitas atau sarana prasarana, penonton tak perlu melakukan tes antigen/PCR jika telah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali. Kebijakan tersebut berhasil tak meningkatkan jumlah positif Covid-19 di kawasan Mandalika dan sekitarnya.

MotoGP 2022 justru memberikan nilai tambah ekonomi sebesar Rp4,5 triliun dan berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja berkisar 35-50 ribu orang.

Sejumlah tenaga kerja yang tercatat ialah berasal dari sektor konstruksi pembangunan jalan kawasan khusus 300 orang, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lombok kategori merchandising tiga ribu orang dan homestay 600 orang, sektor transportasi dan logistik 1.500 orang, sektor kuliner dan restoran 900 orang, sektor akomodasi exixsting 500 orang, eksplorasi keindahan alam, sosial, dan budaya sekitar 100 orang.

Berdasarkan survei Kemenparekraf, dari total penonton MotoGP 2022 di Mandalika selama 18-20 Maret 2022 yang mencapai jumlah di atas 100 ribu, 72,89 persen berasal dari generasi milenial. Para penonton mengeluarkan uang lebih dari Rp10 juta per orang selama di NTB.

Secara rata-rata, 60,62 persen pengunjung menggunakan pesawat dan 22,73 persen transportasi pribadi. Hal itu mendorong peningkatan jumlah penumpang ke NTB dengan angkutan udara sebesar 94,81 persen dan angkutan laut 74,91 persen.

Akomodasi hotel bintang hingga homestay sekitar kawasan sirkuit Mandalika juga turut untung karena sudah dipesan penuh dalam waktu yang cukup lama, dari pra dan pasca ajang MotoGP 2022.

Lebih lanjut, kontribusi ajang MotoGP terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46 persen secara tahunan (yoy) dengan peningkatan di sektor makanan dan minuman sebesar 1,04 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,74 persen.

Untuk pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional di angka 5,01 persen.

Baca juga: BKF sebut “travel bubble” bakal pacu pertumbuhan ekonomi daerah wisata

Peningkatan kunjungan

Keberhasilan perhelatan MotoGP Mandalika 2022 menandakan peralihan dari pandemi menuju endemi. Perlahan-lahan, berbagai relaksasi pembatasan sosial dan syarat-syarat perjalanan ke Indonesia diberlakukan.

Pariwisata tanah air kian diminati, salah satunya ialah desa wisata yang selama libur lebaran 2022 didatangi oleh banyak wisnus dari beragam daerah. Adanya peningkatan kunjungan di desa wisata dipengaruhi 48 juta dari 80 juta pemudik yang melakukan kegiatan pariwisata dengan rata-rata mengeluarkan Rp1,5 juta per orang.

Contoh lainnya ialah kenaikan jumlah kunjungan wisman ke tanah air di bulan April 2022 dengan menggunakan pesawat mencapai 111.100 ribu orang, naik lima kali lipat atau 499 persen dibandingkan April 2021 dan meningkat 172 persen jika dipadankan dengan bulan Maret 2022.

Selain itu, Kemenparekraf turut mempromosikan ekonomi biru dan ekonomi hijau di sektor pariwisata dengan mengemukakan pengembangan ekowisata, penggunaan transportasi ramah lingkungan di sektor pariwisata, program manajemen limbah di destinasi wisata, dan carbon footprint offsetting bagi wisatawan.

Memasuki bulan Mei 2022, pariwisata Indonesia kian memperoleh permintaan pasar mancanegara untuk bepergian menimbang kemudahan kebijakan bagi para wisman. Seperti telah tersedianya visa kedatangan untuk 72 negara dan semua pelancong yang sudah melakukan vaksin bebas dari karantina, pra keberangkatan, serta tes masuk.

Akibat kenaikan permintaan jumlah penerbangan dan pembukaan rute baru membuat Kemenparekraf harus mengkalibrasi ulang terkait metode tepat mempromosikan wisata Indonesia.

Antara lain mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, agen perjalanan, dan biro perjalanan untuk turut serta dalam pameran-pameran pariwisata terbesar di dunia. Lalu, meningkatkan kerja sama melalui skema joint promotion dengan agen perjalanan maupun biro perjalanan di pasar tempat asal wisatawan.

Pelbagai keberhasilan kebijakan Kemenparekraf dari sekian banyak program lainnya seiring perubahan strategi untuk mengembangkan pariwisata di tahun 2022 pada akhirnya mendorong Indonesia mengajukan diri sebagai Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization/UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) periode 2023-2027.

Tampaknya, pelbagai ambisi yang ditetapkan Kemenparekraf di tahun 2022 bakal tercapai atau bahkan melebihi target mengingat perjuangan menghidupkan sektor pariwisata Indonesia begitu tinggi. Sangat mungkin peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) meningkat secara signifikan menimbang pada tahun 2021 saja berhasil berada di posisi 32 atau naik 12 posisi dari 117 negara berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Economy Forum pada bulan Mei 2022.

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan