Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Selatan

Kemampuan Menganalisa Permasalahan Bagi Pejabat Administrator Ditekankan

×

Kemampuan Menganalisa Permasalahan Bagi Pejabat Administrator Ditekankan

Sebarkan artikel ini
hal 12 HSS 1 3 klm 20
BUPATI HSS - Achmad Fikry menandatangani dukungan inovasi aksi perubahan yang digagas pejabat administrator dalam Diklat kepemimpinan. (KP/Ist)

Kandangan, KP – Sebanyak 17 orang pejabat administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS), mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepepimpinan administrator angkatan IV dan V tahun 2022.

Bupati HSS Achmad Fikry menerima audiensi para pejabat administrator tersebut, Senin (25/7/2022) pagi di Aula Rakat Mufakat, Kantor Sekretariat Daerah setempat.

Baca Koran

Audiensi dimaksudkan, untuk meminta saran, arahan serta dukungan dari Bupati HSS, sebagai peserta pelatihan yang sedang membuat aksi perubahan atau inovasi yang akan diterapkan di lingkup kerja masing-masing.

Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan, Diklat kepepimpinan merupakan syarat yang harus diikuti oleh pejabat struktural eselon III dan II. Diklat itu bertujuan untuk memperkuat posisi pejabat administrator, pada posisi yang sangat strategis.

“Posisi pejabat administrator itu di tengah, dia harus memberi saran dan masukan kepada pimpinan, dia juga harus bisa bekerjasama sesama pejabat administrator dan dia juga bisa mengawal pajabat-pejabat di bawahnya,” terangnya.

Achmad Fikry menjelaskan, posisi seorang administrator merupakan posisi yang sangat strategis, tidak hanya harus dibekali dengan kemampuan mengelola, namun juga harus memiliki kemampuan menganalisa permasalahan.

“Mereka harus bisa menganalisa secara cermat dan mencerna input dari bawah sehingga keputusan pimpinan menjadi langkah yang konkrit dan benar,” terangnya.

Menurutnya, kemampuan pejabat adminstrator adalah yang bisa menganalisa permasalahan, bukan yang hanya bisa meneruskan dari bawah.

“Karena tidak mustahil ada input yang salah dari bawah, kemudian tidak dianalisa dengan cermat di (pihak) administrator maka mengakibatkan keputusan pimpinan salah,” jelasnya.

Ia menambahkan, seorang pejabat administrator juga harus memiliki standar kompetensi perubahan, yang mampu memobilisasi orang dan mengajak stakeholder strategis untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Perkuat Pelaksanaan SPIP Terintegrasi 

“Semangat untuk perubahan itu harus kita munculkan, jangan terjebak dengan rutinitas, dengan kecenderungan kita yang stagnan tidak akan mendorong bawahan kita untuk berkreatifitas,” pungkasnya. (tor/K-6)

Iklan
Iklan