Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Masih Ada Temuan Cacing Hati di Hewan Kurban

×

Masih Ada Temuan Cacing Hati di Hewan Kurban

Sebarkan artikel ini
IMG 20220710 WA0052 scaled
Periksa Hati- Petugas kesehatan hewan, DKP3 Banjarmasin saat memeriksa bagian hati hewan kurban di salah satu lokasi penyembelihan kurban.

Banjarmasin, KP – Petugas kesehatan hewan dari Bidang Peternakan, di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin masih menemukan keberadaan cacing hati pada hewan kurban yang disembelih pada perayaan Hari Raya Iduladha tahun 2022 ini.

Hal itu diketahui setelah petugas kesehatan hewan yang diturunkan melakukan monitoring keliling pada beberapa titik penyembelihan hewan kurban di Banjarmasin.

Baca Koran

Medic Veterineer DKP3 Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko membeberkan, parasit yang merusak organ dalam hewan ternak itu ditemukan di bagian hati hewan kurban jenis sapi.

“Dari pagi pemantauan keliling ada sekitar 10 titik yang kita kunjungi, terutama di wilayah Banjarmasin Tengah. Dan memang ada kasus temuan sapi yang terinfeksi cacing hati pada organ dalamnya,” ucapnya, saat ditemui Kalimantan Post di sela-sela pemeriksaan, Minggu (10/07) siang.

Ia mengakui, bahwa temuan tersebut lumrah terjadi di setiap melaksanakan kurban pada momen Iduladha. Pasalnya fi tahun-tahun sebelumnya pun sapi yang terinfeksi cacing hati ini juga ditemukan pada hewan-hewan kurban.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa petugas atau panitia pelaksana kurban sudah diberi pemahaman oleh pihaknya agar bagian hati dari sapi yang terinfeksi cacing hati tersebut tidak dibagikan kepada warga.

Bahkan, Annang menyarankan kepada panitia kurban, agar bagian yang terinfeksi cacing hati ini untuk dipisahkan atau dimusnahkan agar tidak dibagikan kepada warga.

“Pihak panitia juga langsung merespon cepat untuk disingkirkan saat itu juga,” ungkapnya.

Annang lantas menjelaskan, bahaya yang bakal terjadi jika hati hewan kurban yang terinfeksi parasit tersebut sampai dikonsumsi oleh warga.

Dimana menurutnya, efek yang dirasakan bisa berupa berupa mual, muntah dan diare. Bahkan jika sampai terjadi diare akut, dikhawatirkan terjadi dehidrasi yang membuat daya tahan tubuh melemah.

Baca Juga :  Yamin Ajak ASN Pemko Banjarmasin Lakukan Pola Hidup Sehat Melalui Jumat Bersepeda
IMG 20220710 WA0053

“Memang efeknya tidak terlalu riskan. Tapi kita tetap menjaga kehigienisan daging kurban yang dibagikan kepada warga,” pungkasnya.

Kendati demikian, ia menjelaskan, agar warga cukup memisahkan bagian hati yang sudah terinfeksi cacing tersebut agar jangan panik ketika menemukan hewan kurban yang terinfeksi cacing hati.

“Karena bagian lain seperti daging dan lainnya masih layak untuk dikonsumsi. Hanya bagian hatinya saja yang harus segera dipisah dan dimusnahkan.” Jelasnya

“Karena itu kami mengimbau agar panitia kurban untuk tidak membagikan bagian hati yang terjangkit cacing hati kepada masyarakat. Karena tingkat higienitas daging kurban masih jadi hal yang harus diperhatikan,” tandasnya.

Disinggung mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Annang menyebut, sampai saat ini DKP3 Banjarmasin masih tidak ada menemukan laporan adanya hewan kurban yang terpapar PMK.

Namun pihaknya tetap mewaspadai penyakit yang saat ini sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Pasalnya pelaksanaan ibadah kurban masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

“Sejauh ini laporan dari panitia kurban tidak ada gejala klinis yang ditemukan pada hewan. Semoga saja tidak ada hewan kurban yang terpapar PMK,” tuntasnya. (Kin/KPO-1)

Iklan
Iklan