Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Sekolah Membiasakan Hijab, Dianggap Perundungan?

×

Sekolah Membiasakan Hijab, Dianggap Perundungan?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Dewi Yuanda Arga, S.Pd.
Aktivis Muslimah

Sebuah SMA Negeri di daerah Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat sorotan usai seorang siswi melapor bahwa dirinya dipaksa memakai jilbab. Tak tanggung-tanggung, sosok siswi tersebut melapor dirinya mengalami depresi diduga adanya pemaksaan tersebut. (Suara.com)

Baca Koran

Setelah kejadian tersebut dia dikabarkan mengurung diri dikamar bahkan sempang pingsan ketika mengikuti upacara bendera. Ia juga sempat tidak mau makan dan menolak berbicara dengan orang tuanya serta tidak mau berangkat sekolah. (m.liputan6.com)

Laporan terkait dugaan pemaksaan hijab di sekolah negeri telah sampai ke Ombudsman RI perwakilan DIY. Kepala ORI DIY Budhi Masturi akan menelusuri dugaan perundungan dalam peristiwa tersebut. Dia menilai pemaksaan penggunaan hijab disekolah negeri yang bukan berbasis agama bisa masuk kategori perundungan.(kumparan.com)

Sementara ketua Disdikpora Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Didik Wardaya juga menegaskan bahwa ketentuan berjilbab di sekolah negeri merupakan kehendak yang diberikan peserta didik perempuan. (kumparan.com)

Harus dipahami bahwa ini adalah resiko dan ancaman nyata perbelakuan sistem sekular. Generasi muslim merasa dipaksa dan terancam haknya saat sekolah melatih menggunakan busana muslimah. Ketentuan menutup aurat di kehidupan umum termasuk sekolah harusnya menjadi sarana efektif mengarahkan dan membina remaja muslimah agar terikat dengan ajaran Islam dimanapun dia berada. Ini juga berfungsi untuk mewujudkan generasi yang baik bagi masyarakat secara umum.

Namun sekali lagi atas nama toleransi dan hak asasi manusi (HAM), upaya penyelamatan generasi Islam ini terbentur dengan cara pandang Barat yang liberal. Cara pandang liberal ini menjamin setiap manusi diberi kebebasan bertingkah laku tanpa memandang apakah tingkah lakunya tersebut sesuai dengan ajaran Islam atau tidak. Mirisnya sebagai konsekuensi penerapan ideologi kapitalisme sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini berbasis sekular liberal. Hasilnya pemikiran sekular liberal inilah yang digunakan untuk menghakimi dan mengadili sesuatu. Padahal pemikiran liberal ini hanya menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Bahkan paham Islam liberal ini seringkali mengobok-obok isi Al qur’an dan As Sunnah hingga memperselisihkan isinya. Tidak heran jika sistem pendidikannya gagal membentuk generasi yang berkepribadian Islam. Sebaliknya membuat mereka ragu dengan ajaran Islam dam bangga dengan perilaku liberalnya. Karena itu selama sistem kapitalisme diterapkan, syariat Islam akan terus dipojokkan hingga dijadikan momok.Disinilah masyarakat harus menyadari pentingnya penerapan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

Baca Juga :  HASIL USAHA

Pembentukan kesadaran individu terhadap syariat Islam membutuhkan peran pendidikan Islam, masyarakat yang bertakwa, hingga aturan negara yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah. Semua akan terwujud dengan hadirnya perisai hakiki umat yaitu Khilafah Islamiyah. Khilafah memiliki kewajiban membentuk kepribadian Islam masyarakat termasuk generasi. Karena itulah Khilafah akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam. Sorang muslim dikatakan berkepribadian Islam jika dia memiliki pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Siapapun memahami aturan dibuat tidak pernah menunggu kesadaran untuk itulah aturan selalu disertai dengan sanksi. Siapapun yang melanggar akan dikenakan sanksi. Berpakaian muslimah adalah salah satu wujud dari pola sikap Islam sebagai bentuk keterikan terhadap syariat Islam. Sebab Islam telah mewajibakan muslimah untuk memakani kerudung dan jilbab di kehuidupan umum karena itu dalam Khilafah, para muslimah diwajibkan untuk memakai kerudung dan jilbab baik dilingkungan sekolah maupun di tempat-tempat umum lainnya.

Untuk sampai terbentuknya kepribadian Islam sebagaimana tujuan pendidikan Islam memerlukan proses membangun keimanan dan membiasakan dalam keseharian. Disinilah pentingnya aturan untuk membangun pembiasaan. Pendidikan Islam untuk membangun pondasi keimanan secara terus menerus hingga terbentuk dorongan keimanan dalam menjalankan syariat Islam, bukan karena paksaan. Hanya akan terwujud di bawah penerapan sistem pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam dibangun berlandaskan akidah Islam sehingg setiap pelajaran dan metodologinya disusun selaras dengan asas itu. Waktu pelajaran untuk memahami tsaqafah Islam dan nilai-nilai yang terdapat didalamnya mendapat porsi yang besar. Harus disesuaikan denagn waktu bagi ilmu-ilmu lainnya. Keberadaan masyarakat bertakwa dan senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi munkar menjadikan proses pmbentukan kepribadian islam pada generasi menjadi lebih mudah dan alami. Jika ada yang melanggar syariat, masyarakat tak segan segan menasihati, termasuk jilbab. Hanya dengan Khilafah sistem pendidikan Islam terterapkan dan mampu mewujudkan generasi muslim dengan kepribadian Islam yang sangat tinggi sebagaimana generasi-generasi terdahulu di masa kejayaan dan kemuliaan Islam.

Iklan
Iklan