Palangka Raya, KP – Menyikapi masifnya perubahan iklim, Provinsi Kalimantan Tengah merintis pertanian udara bersih melalui program pertanian ramah lingkungan.
Untuk itu pihak Field Indonesia menggelar pelatihan lapangan bagi penyuluh lapangan pertanian, terkait Udara Bersih Indonesia, yang dibuka oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hultikultura dan Kehewanan Kalteng diwakili oleh Muhajirin Akbar, Rabu (21/9).
Pada kegiatan yang diikuti sedikitnya 20 penyuluh tersebut, Muhajirin menyatakan program pertanian ramah lingkungan bertujuan agar udara bersih Indonesia, dengan cara pertanian tidak membakar lahan.
Diharapkan satu orang penyuluh mampu membawa petani menjadi kader pertanian ramah lingkungan, yang tidak merusak lingkungan atau disebut smart parming.
Diungkapkan smart farming bisa terlaksana dengan baik misalnya melalui pembuatan bedengan ramah lingkungan ditutup menggunakan mulsa, dari berbagai bahan organik agar gulma.
Sementara itu Heru Setyoko fasilitator Field Indonesia, sekaligus sebagai Direktur Eksekutif Field Indonesia mengaku program smart parming udara bersih tersebut telah dipraktekkan di 8 provinsi se Indonesia.
Konsepnya menurut dia olah tanah tanpa bakar, sebab akan berdampak pada perubahan iklim kian memanas bila dibakar. Program tersebut dapat diterapkan di lahan gambut, dan lahan kering. (drt/k-10)
