Banjarmasin, KP – Progres proyek penggantian Jembatan Sulawesi II sudah berjalan sekitar 62 persen semenjak mulai dikerjakan pada awal Juli 2022 lalu.
Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pasar Lama dengan Sungai Jingah itu, dikatakan bakal diganti dengan jembatan yang lebih landai dan oprit yang lebih aman ketimbang jembatan sebelumnya.
Project Manager Penggantian Jembatan Sulawesi II, Achmad Wahyudi, mengatakan, yang jadi pembeda dengan jembatan Sulawesi I itu adalah terjadinya perbedaan jarak bentang pilar ke pilar
“Kalau jembatan Sulawesi I jaraknya 20 meter. Sedangkan jembatan Sulawesi II jaraknya 30 meter. Jadi lebih lantai permukaan lantai jembatannya,” ungkapnya saat ditemui awak media di sela pemantauan di lapangan, Senin (26/09) siang.
Begitu juga dengan kendala di lapangan, lanjut Wahyudi hanya terjadi di awal-awal pengerjaan. Yakni berkaitan dengan arus lalu lintas yang padat.
“Tapi setelah ada koordinasi dengan Polresta dan Dinas Perhubungan semuanya bisa lancar. Kalau terkait cuaca relatif aman,” tandasnya.
Lebih jauh, Ia menyampaikan, progres real penggantian jembatan Sulawesi II di lapangan sebenarnya sudah mencapai 62 persen.
Ia menambahkan, bahwa saat ini pengerjaan struktur jembatan untuk sisi jalan Masjid Jami sudah selesai. Sementara untuk sisi jalan Sulawesi akan dilakukan pengerjaan pembesian dan pengecoran, pada 29 September nanti.
“Perkiraan 11 Oktober pengerjaan beton selesai semua,” jelas Wahyudi.
“Kalau sudah, akan kita lakukan pemasangan girder ericsson di atas, kemudian pengecoran lantai. Perkiraan dua pekan selesai. Kalau bisa 21 hari setelah pengecoran sudah bisa dilewati,” sambungnya lagi.
Disisi lain, Ia mengakui, bahwa permasalahan yang ditemui di Banjarmasin adalah penurunan oprit. Faktor penyebabnya adalah daya dukung setelah abutment, tidak tercapai maksimum.
“Makanya pembuatan oprit kita buat per layer. Kita padatkan, lalu kita test. Agar ketahuan maksimumnya. Meski tetap ada penurunan tapi tidak begitu signifikan. Karena memang lahan rawa,” tuntasnya.
“Kontraknya selesai 31 Desember 2022. Tapi kita targetkan bisa selesai pertengahan Desember. Agar sisanya tinggal pengerjaan finishing,” pungkasnya Wahyudi.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Dedy Hamdhani menerangkan bahwa saat ini pemasangan tiang pancang di kedua sisi jembatan sudah selesai.
“Semoga Oktober sudah bisa dilakukan pemasangan ericsson girder beton pelengkung,” ucapnya.
Ia menerangkan, satu sisi pile slab jembatan sudah selesai dikerjakan pengecoran dan tinggal menunggu umur beton.
“Sedangkan untuk sisi jalan Sulawesi sedang menunggu persiapan pengecoran pilar,” ungkap Dedy.
Ia mengakui, awal-awal pengerjaan jembatan yang memakan anggaran sebesar 15,3 tersebut sempat terkendala dengan aktivitas lalu lintas yang cukup padat. Terutama pada jam-jam sibuk.
“Tapi sekarang sudah lancar. Karena masyarakat sudah banyak yang tahu ada pengerjaan jembatan,” pungkasnya.
Dedy menyebut, bahwa jembatan Sulawesi II akan lebih landai dibandingkan jembatan I. Jika jembatan Sulawesi I bentangnya hanya 20 meter, maka bentang Jembatan Sulawesi II sepanjang 30 meter.
“Jadi saat akan naik jembatan bakal lebih mulus karena lebih landai,” tuntasnya. (Kin/K-3)