Banjarmasin, KP – Sejak pagi, antrean mengular sudah terlihat di halaman kantor PT. Pos Indonesia (Persero) di jalan Lambung Mangkurat.
Warga rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang mulai disalurkan pada Kamis (8/9) pagi.
Kepala Bidang Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Amrullah menerangkan, total warga Banjarmasin yang menerima BLT pengalihan BBM subsidi berjumlah 24.433 warga.
“Mereka yang terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT. Tapi ada juga yang tidak menerima keduanya,” ungkapnya.
“Dinas Sosial, Kecamatan dan Kelurahan membantu menyampaikan informasi tempat pengambilan bantuan saja,” tambahnya.
Lebih jauh, Ia menyampaikan, warga penerima BLT ini adalah mereka yang mendapat undangan dari PT. Pos Indonesia (Persero).
“Datanya langsung dari mereka (PT. Pos Indonesia). Cuma yang jelas, penerimanya hampir sama dengan orang-orang yang menerima BLT minyak goreng beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Ia menambahkan, penyaluran BLT pengalihan subsidi BBM ini akan dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, dilakukan pada September ini.
“Tahap pertama disalurkan Rp300 ribu untuk bantuan bulan September dan Oktober. Selanjutnya tahap kedua pada bulan November dan Desember Rp 300 ribu,” pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, besaran BLT yang dibagikan pemerintah yakni sebesar Rp500 ribu dengan rincian Rp300 ribu dana BBM untuk 2 bulan dan Rp200 ribu untuk dana sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Deliana, salah satu KPM mengaku bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Meskipun menurutnya, BLT tersebut masih tidak mencukupi biaya hidup saat ini.
“Alhamdulillah kita syukur dapat bantuan, tapi kalau BBM naik ini kan sebenarnya tidak mencukupi juga. Pasti sembako juga naik,”ungkapnya, Kamis, (08/09/22).
Dengan kenaikan harga BBM ini, Warga Kampung Gadang itu pun mengaku hanya bisa pasrah. “Ya apa boleh buat, mau tidak mau disyukuri saja,” tuturnya.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu pun berharap, agar pemerintah tidak menaikkan lagi harga sembako ataupun BBM di Indonesia. “Cukup sudah, jangan naik-naik lagi. Kasian kami rakyat kecil ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Siti Rodiah, warga Banjarmasin mengaku, dirinya menerima bantuan sebesar Rp300 ribu dari pengalihan subsidi BBM. Ditambah Rp200 ribu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan September.
Sayangnya, ketika ditanya lebih memilih bantuan tersebut atau harga BBM tidak dinaikan, Ia lebih memilih harga BBM tidak dinaikan, ketimbang bantuan itu.
“Sebenarnya tidak ada BLT tidak papa. Asal jangan harga BBM dinaikkan. Nilai bantuannya juga tidak mencukupi untuk BBM dua bulan,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan warga penerima bantuan lainnya, Deliana. Besaran bantuan yang diberikan, tidak sepadan dengan keperluan BBM yang dikeluarkan untuk aktivitas sehari-hari.
“Tapi namanya bantuan, syukuri saja. Semoga setelah ini tidak ada lagi kenaikan harga BBM,” harapnya.
BLT BBM dan sembako ini disalurkan pemerintah untuk meminimalisir dampak meroketnya harga BBM.
Penyaluran bantuan tersebut dilakukan oleh PT Pos yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial untuk mendistribusikan BLT BBM dan Bantuan Sembako bulan September 2022. (Kin/K-3)