Amuntai, KP – Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar sosialisasi Parenting pola asuh anak dan remaja yang bertujuan guna mewujudkan generasi yang cerdas dan sehat.
Sosialisasi Parenting Pola Asuh Anak dan Remaja yang dilaksanakan di Gedung Sekretariat TP-PKK HSU Rabu (7/9) dihadiri Wakil Ketua TP-PKK HSU Erlian Noor Fauziah Husairi.
Pada kesempatannya Wakil Ketua TP-PKK berharap melalui sosialisasi tersebut agar nantinya dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam pola asuh anak dan remaja, sehinga dapat mewujudkan generasi yang cerdas dan sehat.
“Mengasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, dan ketika dewasa menjadi orang yang mandiri serta bertanggung jawab, dan mengasuh anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak,” ugkapnya.
Ia menambahkan, pola asuh anak dalam keluarga merupakan usaha orang tua dalam membina dan membimbing anak baik jiwa maupun raga sedari lahir.
Menurutnya sebelum membimbing anak, terlebih dahulu orang tua memperbaiki diri, siapkan bibit unggul jika mengharapkan hasil yang unggul.
Erliyan Noor juga berpeaan gaya pola asuh yang memiliki dua elemen penting, yakni respon orang tua dan tuntutan orang tua.
Selain itu juga perkembangan jaman saat ini bahwa orang tua dituntut untuk selalu waspada dan mawas diri dalam segala hal, serta dapat menjadikan moment tersebut untuk dapat mengakses segala informasi yang positif bagi perkembangan pola pikir anak.
Tidak kalah pentingnya adalah orang tua harus melakukan pendampingan kepada anak dalam mengambil keputusan, agar anak merasa selalu diperhatikan yang akan membuat anak tenang dan tidak ragu-ragu lagi, lanjutnya.
Selain itu ia menuturkan, terdapat banyak faktor yang turut membentuk kepribadian dan karakter anak dan remaja, seperti pola asuh, lingkungan, keluarga, keagamaan, budaya, ekonomi, sosial dan pendidikan.
Karenanya anak harus mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang serius sejak dini sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas yang akhirnya anak mampu mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. (nov/K-6)