Hal itu dikarenakan mayoritas pepohonan ditanam persis di pinggir jalan bahkan, ada pepohonan yang sudah menjadi satu dengan trotoar yang ada di Kota Banjarmasin
BANJARMASIN, KP – Sejak dimulai Agustus lalu, progres pembenahan drainase di sejumlah wilayah di Banjarmasin sudah mulai terlihat.
Bervariatif, ada yang sudah berjalan sekitar 30 persen dan ada juga yang sudah mencapai 50 persen. Sedangkan penyelesaian, ditargetkan pada Desember mendatang.
Diketahui sebelumnya, proyek pembenahan drainase ini dikerjakan di enam kawasan. Yakni di Jalan M.T Haryono, Pahlawan, Cempaka Sari, Gunung Sari, Banjar Indah dan Kuripan.
Kepala Bidang Drainase di Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengatakan, untuk total panjang drainase yang dibenahi itu mencapai 3.000 meter atau 3 kilometer, dengan anggaran sebesar 7,5 miliar dari APBD Banjarmasin Tahun 2022.
“Proyek pembenahan drainase itu juga diiringi dengan pembuatan trotoar. Istilahnya, termasuk bagian peremajaan yang kecil-kecil,” ucapnya saat ditemui awak media belum lama tadi.
Thoni mengatakan, kemungkinan besar selesainya pengerjaan itu tidak akan berbarengan. Pasalnya, mereka mesti menunggu datangnya material yang dipesan.
“Salah satunya, material terakhir di bagian atas untuk mempercantik drainase yang juga trotoar itu,” tambahnya.
Disisi lain, tersumbatnya drainase juga dipicu lantaran adanya akar pepohonan yang menembus masuk ke dalam drainase.
Hal itu dikarenakan mayoritas pepohonan ditanam persis di pinggir jalan. Bahkan, ada pepohonan yang sudah menjadi satu dengan trotoar yang ada di Kota Banjarmasin.
“Ketika ada sampah yang dibawa aliran air, ternyata nyangkut di akar. Menumpuk di situ. Lalu membuat drainase tak berfungsi sebagaimana seharusnya,” jelasnya.
“Akhirnya ketika pohon semakin membesar, akarnya pun masuk ke drainase. Contoh, di Jalan A Yani, kilometer 2. Di situ, genangannya cukup lama baru bisa surut,” tambahnya lagi.
Dalam hal penanganan, Thony mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin.
Pertama-tama, pihaknya berupaya untuk membenahi akar-akar yang menembus masuk ke drainase itu, dengan memotong atau mengurangi akar pepohonan yang menembus masuk.
“Tapi, kalau tidak bisa juga, maka dengan sangat terpaksa pohonnya kami tebang. Dan terkait hal ini, sudah kami koordinasikan dengan DLH Banjarmasin,” tutupnya. (Kin/K-3)