Adapun untuk ketinggian limpasan air yang masuk ke pemukiman cukup bervariatif dari Cm 0 hingga tertinggi, 25 Cm
BANJARMASIN, KP – Menjelang akhir tahun, Kota Banjarmasin kembali dihantui dengan ancaman banjir ROB alias air pasang.
Ketinggian banjir ROB yang terjadi akibat siklus pasang surut air laut tersebut semakin parah dalam beberapa hari terakhir ini diperparah dengan tingginya intensitas hujan.
Alhasil, dari berdasarkan data sementara yang dikeluarkan BPBD Banjarmasin, setidaknya ada sembilan kawasan yang terendam air pasang Yang tersebar di tiga Kecamatan.
Yakni Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah, dan Banjarmasin Utara.
Adapun untuk ketinggian limpasan air yang masuk ke pemukiman cukup bervariatif. Dari Cm hingga tertinggi, 25 Cm
Data tersebut merupakan hasil pantauan petugas BPBD Banjarmasin per Minggu 13 November 2022 kemarin.
Bahkan di Pintu Air Sabilal ketinggian air mencapai 150 Cm. Kepala BPBD Banjarmasin, Husni Thamrin menjelaskan bahwa rob menjadi satu dari dua bencana yang kerap terjadi di Banjarmasin.
“Satunya lagi, itu kebakaran. Kondisi sekarang, yang kami khawatirkan itu pasang tinggi air sungai, didukung dengan hujan deras. Ini yang bisa menyebabkan rob,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (14/11) siang.
Selain pasang tinggi air sungai, yang mesti diwaspadai adanya kiriman air dari daerah tetangga. Yang nantinya kembali ke laut, tapi melalui daerah Kota Banjarmasin.
“Ini biasa terjadi di musim penghujan,” tambahnya.
Lantas, apa upaya yang dilakukan pihaknya dalam menanggapi ancaman ini?
Terkait hal itu, Husni mengaku bahwasaat ini pihaknya sudah mengantongi surat edaran dari Pemprov Kalsel terkait peringatan akan bencana.
Isinya, meminta pihaknya untuk mengantisipasi dan siap siaga. Mengingat di bulan Oktober hingga sekarang, intensitas hujan mulai sedang dan tinggi.”Puncaknya, di bulan Desember dan Januari,” jelasnya.
“Sebagai antisipasi, kami sudah beberapa hari tadi mensosialisasikannya ke daerah-daerah di Banjarmasin yang rawan terpapar banjir rob,” jelasnya.
Misalnya, pada hari Selasa tadi. Setidaknya ada tiga kelurahan di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang sambanginya. Diantaranya yakni Kelurahan Pemurus Dalam, Tanjung Pagar, dan Mantuil.
“Besok (hari ini, red) kami sosialisasi ke Belitung Selatan di Kecamatan Banjarmasin barat. Lalui ke Kelurahan Sungai Miai di Banjarmasin Utara,” jelasnya.
Secara pemetaan sejumlah kawasan yang disebutkannya itu adalah daerah yang tiap tahunnya mengalami limpasan air pasang.
“Lalu, selama 24 jam penuh, kami juga siap siaga. Ada tiga regu personel yang diturunkan untuk memantau lalu melaporkan perkembangan. Mereka bekerja secara bergantian,” ungkapnya.
Husni memaparkan, banjir rob yang terjadi bukan peristiwa dadakan. Lazim terjadi bahkan rutin di tiap tahunnya. Apalagi bila didukung dengan curah hujan tinggi.
Kendati demikian, ia berharap peristiwa banjir besar yang terjadi pada tahun 2021 lalu tak lagi terulang.
Lantas, apakah ketinggian limpasan air itu kian meninggi dsi setiap harinya? Husni tak bisa memberikan jawaban. Ia hanya bilang, apabila hanya karena air sungai pasang, maka penurunannya akan cepat terjadi.
Lainnya halnya, apabila dibarengi dengan hujan deras. Untuk itu, yang sementara ini dilakukan pihaknya hanya bisa memantau juga melakukan sosialisasi.
“Kami meyakini, banjir itu karena kesalahan kita sendiri. Jadi, kami juga minta tolong, agar sama-sama menjaga lingkungan,” imbaunya.
“Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampai membuangnya ke saluran air. Hingga mengakibatkan penyumbatan,” pesannya.
Lalu, ia juga mengingatkan, apabila ada saluran air di sekitar rumah warga yang tersumbat, jangan hanya menunggu pembenahan dari pemerintah.
“Tolong, benahi yang sedikit-sedikit itu. Sambil dilaporkan. Soal penanganan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian. Perlu kerja sama semua pihak,” tekannya.”Kami juga akan melaporkan kondisi ini ke dinas terkait, termasuk dalam rapat penanganan,” tandasnya.
Terpisah, adanya banjir rob yang menyasar sejumlah kawasan di Banjarmasin, juga diketahui Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Ia juga meminta agar warga memerhatikan kondisi saluran air di lingkungan tempat tinggal. Termasuk, untuk tidak membuang sampah sembarangan, bahkan hingga membuangnya ke dalam got atau saluran air, yang bisa mengakibatkan penyumbatan.
Di sisi lain, upaya yang saat ini dilakukan pihaknya, yakni melalui pembangunan sejumlah drainase berikut trotoar di sejjmlah titik.
“Sebagian sudah selesai, dan kami pastikan saluran air bisa berfungsi dengan baik,” ucapnya.
Hanya nantinya, menurut Ibnu, mampu tidaknya saja drainase yang ada itu untuk menampung hingga menyalurkan limpasan air ketika terjadi rob.
“Yang kami khawatirkan itu, pasang air sungai sedang tinggi, ditambah curah hujan yang tinggi. Tapi kalau cuma pasang air sungai sesang tinggi saja, saya rasa turunnya akan cepat juga,” ujarnya.
Ibnu pun lantas mengimbau, bagi warga yang bermukim di pinggir alias bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Saya rasa, masyarakat sudah tahu dan apa yang mesti dilakukan. Tinggal mengantisipasi masuknya hewan liar atau binatang buas yang masuk ke dalam rumah saja,” tandasnya. (Kin/K-3)