Banjarmasin, KP – Penggunaan LPG subsidi tabung 3 kilogram (kg) diperkirakan akan meningkat saat memasuki libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2000 – 2023.
Namun, Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan (Kalsel) menjamin stok gas tabung melon ini aman selama momen liburan Nataru.
“Stoknya aman dan terkendali. Selain itu, Pertamina pasti sudah mengantisipasinya dengan melakukan penambahan kuota, yang akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat selama Nataru,” ungkap Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel, HM. Irfani, Senin (19/12) sore.
Apalagi, kata dia, pendistribusian oleh Pertamina melalui kapal pengangkut dilakukan secara rutin dan berkala masuk ke Kota Seribu Sungai ini.
Bahkan, lanjut Irfani, informasi yang diterima pihaknya dari Depo Pertamina, saat ini ada stok tidak kurang dari 2.500 metrik ton.
Menurutnya, stok tersebut cukup untuk persediaan selama seminggu ke depan. Belum lagi akan datang lagi stok selanjutnya secara rutin.
“Nanti datang lagi secara berkala untuk didistribusikan kembali, dan begitu seterusnya.
Jadi, InsyaAllah stok sangat aman hingga Nataru nanti. Baik LPG Subsidi maupun Non Subsidi,” tambahnya.
Irfani memperkirakan, dalam sehari ada kurang lebih 100 ribu tabung Kg yang beredar di masyarakat atau sekitar 300 ribu matrix ton di Kalsel.
Di sisi lain, Dia juga mengingatkan, bagi masyarakat mampu agar tidak menggunakan LPG subsidi 3 kg. Dan rumah makan atau warung makan yang biasanya menggunakan LPG 5 Kg dan 12 Kg diharapkan tidak berpindah ke tabung 3 kg.
“Beli gas di pangkalan resmi saja dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18.500. Kalau beli di eceran itu sudah di luar wewenang kami. Pengawasan kita hanya sampai pangkalan,” tandasnya.
Irfani juga mengimbau kepada seluruh pangkalan, agar benar-benar mendahulukan masyarakat yang sudah memiliki kartu kendali yang dikeluarkan oleh Wali Kota atau Bupati setempat.
“Kalau memiliki kartu kendali itu artinya mereka memang masyarakat tidak mampu dan berhak menggunakan gas subsidi. Setelah itu, kalau semua sudah dilayani dan ada sisa tabung, baru boleh menjual kepada tetangga sekitar yang tidak memiliki kartu,” jelasnya.
Terkait adanya kabar akan ada pembatasan pembelian LPG 3 kg pada tahun 2023 nanti, Irfani mengaku belum menerima secara resmi aturan tersebut.
“Memang banyak informasi beredar seperti itu, tapi kita belum bisa memastikan. Sampai sekarang kami tetap berjalan seperti biasa. Namun, kami siap menjalankan apapun kebijakan pemerintah pusat ke depan,” ungkapnya.
“Andai kata nanti pembelian LPG 3 kg sama seperti solar yang menggunakan aplikasi atau barcode, ya kita akan laksanakan sesuai aturan,” tutup Irfani. (Opq/KPO-1)