Perempuan sebagai peyangga keagamaan yang tak akan pernah habis dan terus mengembangkan gerakan keilmuan dalam penguatan keluarga sakinah yang sejalan dengan sepirit Al Quran
BANJARMASIN, KP – Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr Rohimi Zaman SPSI SH MPD Psikolog mengajak untuk menguatkan organisasi gerakan perempuan yang berperan untuk mewujudkan kehidupan perempuan yang berkemajuan yakni perempuan yang alam pikirannya dan kondisi kehidupannya maju tanpa mengalami hambatan dan diskiminasi secara struktural ataupun kultural.
Perempuan berkemajuan itu yang begaimana? Menurutnya, mereka yang mampu mengaktulasikan keimanan dan katakwawaan kepada Allah SWT serta pengamalan amal sholeha dalam melaksanakan tugas kekhalifannya secara leluasa baik di ruang domistik dan publik.
Jadi memang Aisyiyah ini sasaran utamanya adalah Perempuan. Bagaimana perempuan bisa berdayakan dan bisa mengoptimalkan perannya secara leluasa. Oleh karena itu sekarang sudah kita berdayakan dan mengoptimalkan perannya secara leluasa. Oleh karena itu sekarang sudah tidak bisa lagi masanya menanyakan apakah boleh wanita keluar rumah. Tapi lebih kepada apa perannya yang bisa kita berikan kepada umat,’’katanya.
Perempuan yang berkemajuan yakni sebagai peyangga keagamaan yang tak akan pernah habis dan terus mengembangkan gerakan keilmuan dengan melakukan penguatan keluarga sakinah dan gerakan tentunya sejalan dengan sepirit Al Quran, ucap Ketua PPDr Rohimi .dan Dosan FIP UMU saat hadir di Banjarmasin memberikan Tausiah di Masjid Muhhamdiyah Sungai Miai, Banjarmasin Utara, Kamis (26/02/2023).
Dihadapan ratusan jemaah Masjid Muhammadiyah Sungai Miai, Dr Rohimi Zaman juga menguraikan pendidikan anak dalam tahap pertama kehidupannya didapatkannya saat berada di dalam lingkungan keluarga, terutama dari ayah atau ibunnya. Peran ibu sangat penting dalam menetapkan karakter dan pola pengasuhan anak.
Hal ini diungkapkan Dr. Rahimi Zamzam, Ketua PP Aisyiyah dan Dosen FIP Universitas Muhammadiyah Banjarmasin pada acara Tausiah di Masjid secara daring dengan tema Aisyiyah Sebagai Gerakan Perempuan Berkemajuan, bertempat di Mesjid Muhammadiyah Sungai Miai, Banjarmasin Utara, Kamis (26/01).
Rahimi Zamzan mengatakan ketahanan keluarga sangatlah penting terutama dalam hal pendidikan ibu-ibu rumah tangga. Jadi tingkat pendidikan sangat berperan dalam pola pengasuhan anak yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai positif dan islami.
Hal ini menjadi tantangan yang sulit kalau tingkat pendidikan yang rendah membuat pola pengasuhan hingga pembentukan karakter anak sesuai dengan yang di inginkan atau berjalan dengan baik dan lancar.
Pola pengasuhan anak yang positif dan islami dinilainya bermuara pada karakter generasi mendatang yang fleksible terhadap perubahan dan tantangan jaman.
Nilai-nilai yang telah ditanamkan kepada anak dapat menjadi acuan atau disebutnya back to nature, back to family terhadap pemilahan pola pergaulan yang semakin bebas atau kekerasan yang selalu terjadi di sekitar kita.
Keluarga tidak hanya sebagai benteng yang menahan perubahan nilai buruk sekaligus filter terhadap nilai atau perubahan yang tidak islami atau negatif.
Pola Pengasuhan anak yang baik membuat anak memiliki nilai-nilai yang tetap dipertahankan, secara mandiri melakukan penilaian dan filter ditengah perubahan nilai dan perilaku tidak positif.
Penguatan karakter ibu dalam pengasuhan anak, sejalan dengan gerakan Aisyiyah dalam rangka penguatan perempuan dan ketahanan keluarga. (mar/K-3)