Kerja sama ini bisa dipertajam lagi atas dukungan semua pihak
BANJARMASIN, KP – Gubernur Kalsel, merasa heran dengan terus masuknya narkoba di banua.
“Heran ya, dari sejak dulu hingga sekarang masih saja masuk namanya narkoba.
Tapi tak hanya di Kalsel, hampir menyeluruh di Indonesia, ini terus kita perangi.
Hari ini kita kembali memenangkan peperangan terhadap narkoba.
Bayangkan jika barang laknat ini sampai beredar, maka berapa ratus ribu orang bahkan jutaan orang akan dirusak barang haram ini,” ucap Paman Birin, panggilan akrab gubernur.
Itu pada saat gelar kasus dan pemusnahan hasil pengungatkan Dit Resnakoba Polda Kalsel, dengan barang bukti 35 Kg shabu-shabu dari jaringan Jawa Timur dan Kalsel, Senin (20/2), berlagsung di Aula Mathilda Batlayeri.
Secara bersama, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian Djajadi, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Kajati Kalsel, Dr Mukri SH MH.
Termasuk hadir anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboebakar Alhabsy maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
Diketahui, pengungkapan setelah shabu masuk melaui jalur laut.
Dimana shabu hasil tangkapan anggota Subdit l Dit Resnarkoba pada 14 Januari di dua Tempat kejadian Perkara (TKP).
Pertama di Queen City Hotel, Jalan Yos Sudarso, Banjarmasin Barat, dan di rumah tersangka Riswansyah alias Riswan (43) di Jalan Semangat Dalam, Kabupaten Barito Kuala.
Saat penggeledahan di Queen City Hotel, petugas mendapati sejumlah paket barang bukti yang dibungus terpisah.
Terdiri 15 paket shabu dengan berat kotor 15.975 gram, 15 paket dengan berat kotor 15.975 gram dan lima paket dengan berat kotor 5.310 gram.
Dari pengembangan petugas, shabu diduga dari jaringan Jatim.
Di mana, sebelum penggeledahan, petugas mencurigai sebuah mobil truk dari Jawa Timur yang keluar dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan berkedok kalau itu pengiriman bermacam makanan, termasuk sembako.
Pada bagian lain, gubernur, mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Polda Kalsel, dalam memberantas peredaran narkotika.
Ia menyampaikan bahwa ini merupakan bukti kinerja dalam menyelamatkan anak bangsa yang ada di Kalsel dari pengaruh bahaya narkotika.
“Bersama kita mengingatkan agar lebih menguatkan lagi pergerakannya dalam memberantas narkotika.
Hari ini kita menang, tapi belum bisa dikatakan menang sepenuhnya, karena belum bisa menyelesaikan persoalan terbesarnya,” tambah Paman Birin.
Ia berharap, agar kerja sama ini bisa dipertajam lagi, atas dukungan semua pihak.
“Karena tidak mungkin kalau hanya penegak hukum tanpa semua pihak berperan,” ujarya.
Sedangkan Kapolda Kalsel, mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan kali ini merupakan hasil pengungkapan kasus jaringan Internasional.
“Barang bukti dari seorang pelaku, yang berhasil diamankan petugas dari jaringan Jawa Timur, kemudian menyeberang ke daerah Kalsel,” tambahnya.
“Seperti biasa, mereka (pelaku) menggunakan sarana transportasi yang ada.
Modus yang digunakan pelaku hampir sama dengan kiriman berkedok aneka makanan, juga disisipkan shabu.
Guna memutus mata rantai penyebaran barang haram ini lanjut kapolda, dengan mencari cara menghilangkan keinginan para konsumen membelinya.
“Karena seperti prinsip ekonomi, sehebat apa pun barang yang dijual, kalau tidak ada pembeli, barang tersebut tidak akan laku,” kata kapolda.
Ia sebut, pemusnahkan 35 kilogram shabu ini, setidaknya pihaknya berhasil menyelamatkan kurang lebih sebanyak 175 jiwa pecandu.
“Masyarakat bisa bersama-sama melakukan pengawasan, pencegahan, sekaligus menginformasikan kepada pihak kepolisian, apabila menemukan transaksi barang haram tersebut,” ujarnya.
Sementara Habib Aboebakar Alhabsy menyatakan kalau dirinya secara kebetulan lagi reses dan tahu ada pengunghkapan.
“Saya sambut gembira dan ini menjadi perhatikan semua pihak.
Berantas penyakit masyarakat dan dimana catatan dari data kalau selama ini Polda Kalsel sudah ribuan kilo shabu yang diungkap.
“Kita tidak boleh menyerah, Polda dan BNN terus semangat pemberatasan dan saya juga aprisiasi Direktur Narkoba, Kombes Pol Tri Wahyudi,” ujarnya. (K-2)