BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim yang bertujuan membantu petani di Kabupaten Banjar untuk memanfaatkan kondisi iklim dalam bercocok tanam.
Hal ini diungkapkan Kepala Stasiun BMKG Kalsel Goeroeh Tjiptanto saat audiensi dengan Bupati H Saidi Mansyur didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, Kepala Bappeda Litbang Riza Dauly serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) H Ahmadi, di ruang kerja Bupati, Senin (20/2).
Goeroeh menjelaskan, sekolah lapang dimaksud bukan wilayah lahan irigasi, akan tetapi ketersediaan airnya bersifat alami.
“Airnya merupakan jatuhan dari langit,” ucapnya.
Tidak hanya kuantitas, tapi juga kondisi cuaca secara umum dan iklim, bagaimana cara penanggulangan hama dan penyakitnya serta memilih varietas padi yang akan ditanam
“Kita melibatkan teman-teman pengamat hama, BPTP juga,” ujarnya.
Sementara terkait lokasi sekolah lapang tersebut, BMKG memilih wilayah Martapura Timur.
Ini ditentukan berdasarkan hasil survei lahan mirip rawa.
Sementara musim tanamnya akan dilakukan memasuki musim kemarau yang diprediksi antara April dan Mei.
Bupati Saidi Mansyur pun menyambut baik rencana sekolah lapang iklim tersebut. Dia meminta kepada DKPP untuk segera menindak lanjutinya.
Rencana sekolah lapang iklim 2023 oleh BMKG ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Banjar.
Sebelumnya kegiatan serupa sudah dilakukan BMKG sejak 2011 untuk penyuluh dan pengamat dan 2020 sampai sekarang langsung kepada petani. (adv/K-2)