Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Virus Marburg, Warga Dimbau tak Panik

×

Virus Marburg, Warga Dimbau tak Panik

Sebarkan artikel ini

Banjarbaru, KP – Baru-baru ini diketemukan virus Marburg yang menular kepada manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di Jerman dan Serbia.

Angka kematian akibat penyebaran virus Marbug terbilang tinggi yakni mencapai 80 persen.

Baca Koran

“Masyarakat tak perlu panik,” imbau Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, dr. Diauddin, kemarin.

Diauddin meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit apapun.

Dia juga meminta warga untuk selektif terhadap informasi yang diterima terkait virus Marbug.

“Selalu jaga kesehatan dan selalu berperilaku hidup sehat,” ujar Diauddin.

13 Februari 2023, tentang wabah Penyakit Virus Marburg atsu Marburg Vines Disease dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara Guinca Khatulsuwa (Afrika Barat).

Menindaklanjuti hal itu, Dinkes Kalsel juga sudah mengeluarkan imbauan dan keterangan.

Pertama penyakut ini awalnya terdeteksi tahurln 1967 setelah menjadi wabah simultan di Marburg dan Frankfurt (Jerman) serta Beograd (Serbia).

Wabah tersebut dikaitkan dengan pekerja laboratorium yang menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus oethiops) yang diimpor dari Uganda.

Selanjutnya, wabah dan kasus sporadis pernah dilaporkan di Angola, Republik Demokrasi Kongo, Kenya, Afinka Selatan (pada seseorang dengan riwayat perjalanan baru ke Zumbabwe) dan Uganda. Pada tahun 2008, dua kasus dilaporkan pada para pelancong yang mengunjungi gua yang dihum oleh koloni kelelawar Rouserna di Uganda.

Kemudian, wabah yang terjadi saat ini penularan penyakit tersebut masih terbatas di Provinsi Kie Ntem (berbatasan dengan 2 negara lain yaitu Gabon dan Kamerun) yang melaporkan kasus konfirm dan 16 kasus suspek (terduga) dengan 9 kasus kematian.

Otoritas kesehatan setempat masih melakukan proses inveshgasi dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorrum serta upaya-upaya penanggulangan untuk mencegah meluasnya penyakit itu.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kalsel H Supian HK Sambut Kedatangan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin

Penyakit ini disebabkan oleh Virus Marburg berasal dan family Filoviridae (filovirus) merupakan keluarga yang sama dengan Virus Ebota.

Sehingga secara klimis gejala penyakit kedua penyakit mirip yang dapat berupa : demam tinggi tiba-tiba, sakit kepala hebat, rasa tidak enak badan, diare berat, sakit perut, musi, muntah.

Serta gejala perdarahan hebat yang bisa keluar pada muntahan, feses, hidung atau gusi yang selanjutnya mengakibatkan syok dan dapat berakhir dengan kematian.

Masa ikubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) bervariasi antara 2 hingga 21 hari.

Penularan ke manusia awalnya terjadi akibat kontak yang lama dengan tambang atau gas yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Selanjutnya penularan dari manusia ke manusia melalu kontak langsung dengan kulit/selaput lendir yang rusak, darah, sekresi, organ atau cairan tubuh dan orang yang terinfeksi: maupun dari jenazahnya, serta kontak langsung dengan permukaan dan bahan yang terkontaminasi (misalnya selimut, pakaian atau peralatan medis).

Belum ada vaksin atau pengobatan khusus yang disepakati untuk penyakit ini karena masih dalam tahap uji klinis dan pembuktian secara ilmiah.

Namun perawatan suportif, rehidrasi cairan oral atau intravena dan pengobatan sesuai gejala spesifik dapat meningkatkan kelangsungan hidup. (mns/K-2)

Iklan
Iklan