Banjarmasin, KP – Tanggal 24 Maret, diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Dunia.Tema peringatan Hari Tuberkulosis sedunia tahun 2023 di Indonesia adalah Ayo Bersama Akhiri Tuberkulosis, Indonesia bisa.
Mengutip dari data.kalselprov.go.id, data dinas kesehatan provinsi Kalimantan Selatan per 5 Agustus 2022, jumlah penderita penyakit TBC di Kalimantan Selatan terus mengalami peningkatan dengan peningkatan tertinggi pada tahun 2019, yaitu 3252 penderita di tahun 2017, naik menjadi 3722 penderita di tahun 2018, periode puncak di tahun 2019 dengan 7238 penderita, mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar 6616 penderita dan terus menurun sebanyak 4140 penderita di tahun 2021.
Sementara, jumlah penderita terbanyak di Kota Banjarmasin dengan 4025 penderita di tahun 2020 dan 940 penderita di tahun 2021.Namun yang mengembirakan, angka tingkat kesembuhan penderita berada di angka 80 hingga 99 persen.
Praktisi Kesehatan Kota Banjarmasin, dokter Taufik mengatakan penyakit tuberkulosis di sebabkan oleh infeksi yang disebabkan mikro bacterium tuberkulosis yang menyerang paru dan organ di luar paru.
Gejala penyakit ini berupa batuk berdahak hingga batuk berdarah, penurunan nafsu makan, kehilangan berat badan secara drastis, serta gejala demam pada sore dan malam hari.
Penyakit tuberkulosis bukanlah penyakit akibat keturunan dan perlu upaya keras dalam pengobatan agar sembuh secara total.
Warga yang mengalami gejala penyakit tuberkulosis diminta untuk melakukan pemeriksaan secepatnya pada fasiltas pelsyanan kesehatan yang ada, seperti Puskesmas, Rumah Sakit atau Klinik Kesehatan.
Tidak perlu ragu terkait pembiayaan karena semua pengobatan penyakit tuberkulosis adalah gratis.
Dokter Taufik mengajak warga yang memiliki gejala penyakit tuberkulosis untuk memeriksaakan diri, kalau hasilnya positif tuberkulosis maka langsung diberikan pengobatan hingga sembuh dan tuntas.
Yang terpenting adalah dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat apa itu Penyakit Tuberkulosis, bahaya, pencegahan dan pengobatan serta penanganannya sehingga angka kasus dan jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia, Kalimantan Selatan dapat terus mengalami penurunan.
Penyakit Tuberkulosis dapat diturunkan kalau ada kerja keras dan usaha bersama dari masyarakat. (Mar/K-3)