Pedagang Gulali “Pelopor Sosialisasi” Disiplin Berlalu Lintas

Banjarmasin, KP – Meski berumur 63 tahun, Idris warga Kelayan Besar 2, RT 05 RW 01 Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan tak menyerah dengan kondisi kehidupannya yang pas-pasan.

Setiap hari lelaki yang biasa disapa Kai Ulu ini mengais rezeki dengan mengayuh sepeda yang dimodif perlengkapannya menyerupai sepeda motor, berkeliling menjajakan dagangan gulali (kembang gula) maupun kerupuk demi menghidupi keluarganya.

Di tengah terik matahari, Kai Ulu melintas di Jalan Veteran Banjarmasin Timur, hendak menuju wilayah Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar sekitar 11 Km dari Kota Banjarmasin.

Kakek ini berkeliling dengan harapan dagangan yang juga dibelinya dari pengolah ini bisa laris dan habis terjual.

Tak hanya soal kehidupannya dengan berdagang. Namun ada sisi menarik dan menggugah karena di belakang sepedanya ada tertera dengan jelas tulisan “Disiplin Berlalu Lintas”.

Setidaknya ini bisa dibilang “pelopor sosialisi” dengan imbauan berjalan agar para pengendara di jalan raya sadar betapa pentingnya disiplin berlalu lintas dan tertib demi keselamatan bersama serta suasana di jalanan makin aman.

“Ini inisiatif sendiri, biar pengendara tergugah, sadar dan berhati-hati,” ucap Kai Ulu ketika diwawancarai, kemarin.

Ayah dua anak ini mengaku bersyukur tetap sehat dan bisa memberi istrinya dari keuntungan, meski sedikit untuk keperluan sehari-hari.

“Anak dua lelaki, dan saikung ada begawi (satu bekerja) ikut mengangkut galon air mineral “Amanah” di gudang. Tapi seikungnya kada begawi (tapi satunya tidak bekerja),” ucapnya.

Ketika ditanya kenapa sepedanya begitu lengkap dengan klakson, lampu sein, dua kaca spion maupun lampu sorot, Kai Ulu menyebutkan kalau semua itu untuk keselamatan dirinya. Apalagi kalau pulang kembali dari jualan kadang di jalan sudah kemalaman.

Meski menjaga keselamatan dengan menggunakan lampu sorot pakai accu, Kai Ulu mengaku pernah mengalami musibah sekitar tujuh bulan lalu.

Saat itu, kakek berusia 63 tahun ini melintas di kawasan A Yani Km 6 Banjarmasin, persisnya ketika hendak belok arah di tikungan yang ada di depan Kantor TVRI. Di tempat itu, Kai Ulu diserempet pengendara seorang wanita sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan beberapa jahitan atas lukanya.

Berita Lainnya

Penyandang Disabilitas Tewas Terbakar

7 Rumah di Banyiur Dalam Terbakar

1 dari 2,309
loading...

Tapi untungnya yang menyerempet bertangungjawab dan memberikan biaya pengobatan saat itu.

Setelah sekian waktu sembuh, Kai Ulu kembali beraktivitas dengan jualannya.

“Bah kejadian ini, lalu aku meolah tulisan disiplin berlalu lintas dan aku adak di belakang sepeda supaya urang berhati-hati (setelah kejadian saya bikin tulisan dan menaruh di belakang sepeda supaya orang berhati-hati),” ucapnya.

Ditanya lagi kenapa berjualan tidak hanya di wilayah Banjarmasin saja, Kai Ulu punya alasan tersendiri yang katanya karena sudah banyak saingan dan terkadang jika berhenti sebentar berteduh di sebuah pohon di pinggir jalan, ada petugas Satpol PP, dilarang dan disuruh pergi.

Sementara itu, Direktur Ditlantas Polda Kalsel, Kombes Pol Maesa Soegriwo melalui Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel), Kompol DR Dese Yulianti sangat mengapresiasi apa yang dilakukan pedagang itu dan semua demi kebaikan bersama di jalan raya.

“Kita berharap yang lain bisa mencotoh apa dilakukan pedagang itu. Kita sangat berterima kasih atas imbauan berkeliling di jalan ini, mudahan menggugah kesadaran bagi pengendara agar tertib dan berhati-hati. Kita juga tak henti-hentinya sosialisasikan keselamatan berlalu lintas, tertib di jalan raya hingga penindakan bagi pelanggar,” ucapnya.

Lebih lanjut Kompol Dese mengatakan, Operasi Keselamatan Intan 2023 yang banyak mengedepankan preemtif, preventif dan humanis, berhasil menekan angka kecelakaan dari tahun sebelumnya.

“Pada tahun 2022 ada 13 kasus meninggal dunia, sementara tahun ini 11 kasus,” katanya.

Lebih lanjut Polwan peraih gelar Doktor pertama di Polda Kalsel ini mengatakan, untuk kasus luka berat memang sedikit naik, dari 2 menjadi 5 kasus, sementara luka ringan ada 27 kasus, dimana pada tahun lalu ada 26 kasus.

“Kami berharap pengguna jalan tetap mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” katanya lagi.

Dari kasus itu berdasarkan data Ditlantas Polda Kalsel, jumlah kecelakaan di 2022 sebanyak 843 kejadian berbanding pada 2021 terdapat 679 kejadian. Atau, mengalami kenaikan 24 persen.

Dari total kecelakaan tersebut, 372 nyawa dinyatakan meninggal dunia.

“Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2021. Di mana pada 2021 total korban meninggal dunia ada sebanyak 353 jiwa,” demikian Kompol Dese Yulianti. (K-2)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya