Banjarmasin, KP – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, 11 stok bahan pokok (bapok) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terbilang cukup aman. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, H Birhasani.
Diantara ke-11 bahan pokok tersebut adalah daging, ayam, beras, minyak goreng, terigu, bawang merah dan bawang putih, serta telur.
“Memang yang paling kita utamakan adalah menjaga ketersediaan bahan pokok. Berdasarkan data kami per hari Senin lalu, Alhamdulillah dari 11 bahan pokok yang ditetapkan oleh pemerintah bisa dikatakan aman untuk Kalimantan Selatan,” sebut Birhasani.
Kemudian, Birhasani menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan tanggal 10 April 2023 di Pasar Antasari, Pasar Kalindo dan Pasar Sederhana di Banjarmasin menunjukkan bahwa harga sangat stabil, bahkan ada beberapa produk yang justru menunjukkan penurunan harga meski penurunannya hanya ratusan rupiah hingga Rp 1.500.
Penurunan terjadi antara lain pada produk ayam kampung, telur bebek, cabe hijau, cabe lokal, beberapa jenis cabe lainnya, kentang, kubis dan ikan Papuyu, sedangkan produk lainnya tidak mengalami kenaikan jika dibanding hari sebelumnya.
“Untuk menjaga harga bahan pokok tersebut tetap stabil dan terkendali, Pemerintah Provinsi Kalsel melakukan upaya-upaya pertama untuk menjaga ketersediaannya agar tetap melimpah dan aman, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik, untuk itu Dinas Perdagangan selalu melakukan monitoring baik di tingkat distributor maupun pedagang,” ujarnya, kepada Kalimantan Post, Selasa (11/4).
Selain itu, lanjut Birhasani, pihaknya tetap menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha, serta pihak lainnya seperti KSOP, Satgas Pangan maupun jajaran Dinas terkait lainnya di lingkup Pemprov Kalsel.
“Pemprov Kalsel bersama TPID dan didukung oleh Pemda kabupaten/kota secara intensif melakukan pasar murah di perkotaan maupun pedesaan dalam upaya membantu masyarakat agar dengan mudah mendapatkan bahan pokok, bahkan dengan harga yang murah,” tandasnya.
Upaya lain, ujar Birhasani juga dilakukan, seperti menjaga kelancaran pasokan dan distribusi antar daerah agar tidak terjadi kendala angkutan barang ke kabupaten/kota. Pengawasan juga tetap dilakukan baik terhadap peredarannya maupun kelayakan konsumsi suatu barang, yang bekerjasama dengan BPOM.
“Bulog pun diminta melakukan operasi pasar, khususnya beras, baik yang dilaksanakan secara bersama-bersama melalui pasar murah maupun yang dilakukan Bulog sendiri sesuai mekanismenya,” ujarnya.
Birhasani berharap, kepada para distributor dan pedagang untuk tetap menjaga stoknya, meningkatkan dan menjaga suplainya agar berkelanjutan dan tentunya tidak melakukan penimbunan serta menaikkan harga secara tidak wajar.
“Masyarakat diiimbau untuk tetap berhemat dalam penggunaan bahan pokok, hemat BBM, hemat elpiji dan hemat listrik. Yang penting tidak panik buying dan berbelanjalah sesuai kebutuhan saja, selektif dan cerdas dalam memilih barang,” pungkasnya. (Opq/KPO-1)