BARABAI, kalimantanpost.com – Sambil memanjatkan doa, perlahan-lahan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi menginjakkan kaki anaknya, Andri Sulaiman mulai dari anak tangga terendah hingga anak tangga tertinggi pada mimbar masjid.
Prosesi ini merupakan tradisi dan budaya Batumbang Apam yang dilaksanakan di Mesjid Al Munawarrah, Desa Pajukungan Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Selasa (25/4/2023).
Menurut H Aulia Oktafiandi, anaknya yang berumur 15 bulan tersebut diikutkan Batumbang Apam agar kelak gemar beribadah.
“Melalui prosesi Batumbang Apam ini, kita membiasakan anak-anak untuk mendatangi rumah Allah (Mesjid),” ujarnya.
Bupati menceritakan, pendahulu atau nenek moyang mungkin telah memikirkan pentingnya ibadah, terutama untuk anak-anak.
“Tradisi Batumbang Apam inilah mungkin saat itu dipilih untuk mengenalkannya kepada anak sejak dini,” ungkapnya.
Pada dasarnya orang tua harus memberikan suri tauladan bagi anak-anak agar selalu membiasakan anak untuk datang ke mesjid.
“Kalau sudah Batumbang Apam, orang tuanya juga harus sering membawa anaknya ke mesjid,” tambahnya.
Pemkab HST melihat esensi dari Batumbang Apam yang sarat dengan nilai religius ini untuk mendaftarkannya menjadi Warisan Budaya Tak Benda.
Warisan budaya ini diharapkan diakui secara nasional dan dilestarikan terus menerus.
Acara tradisi Batumbang Apam ini juga di hadiri Unsur Forkopimda, Sekda HST A Yani. (Ary/KPO-3)