Banjarbaru, KP – Pemberangkatan haji tahun ini, Embarkasi Banjarmasin mencatat jemaah termuda berumur 18 tahun atas nama Najla Marista dari Kota Banjarmasin.
Sedangkan jemaah tertua berumur 99 tahun atas nama Norsehat Syukur Dacil dari Kota Banjarbaru.
Dijelaskan, sebenarnya pada kloter pertama ini terdapat 7 JCH lansia yang memakai kursi roda.
Terkait lansia, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, HM. Tambrin, menyebut datanya selalu berubah.
Hal itu lantaran ada yang tidak melakukan pelunasan dengan alasan kesehatan dan lainnya.
Kendati semikian set jemaah dipastikan tetap terpenuhi.
Jika ada yang tidak jadi berangkat dengan alasan kesehatan atau lainnya, pihaknya akan segera menutupi kelebuhan set dengan cadangan.
“Kita semua untuk dapat bersama-sama menyukseskan operasional penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi Banjarmasin serta mendoakan agar semua anggota jemaah haji senantiasa diberikan kemudahan, keselamatan, serta perlindungan dari Allah SWT selama melaksanakan rangkaian ibadah haji hingga memperoleh haji yang mabrur,” kata HM. Tambrin
Pada bagian lain diingatkan karena cuaca ekstrem sedang terjadi di Arab Saudi, maka selama pelaksanaan ibadah haji para jemaah akan menemui cuaca panas.
Cuaca di sana mencapai 41 drajat celcius.
Jemaah haji dari Indonesia dan khususnya Kalsel harus menjaga kondisi karena perbedaan musim berpotensi mengganggu kesehatan tubuh.
“Para jemaah untuk melakukan beberapa cara demi menjaga kondisi tubuh.
Pertama, tidak berpaparan langsung dengan sinar matahari ketika pukul 10 siang ke atas waktu setempat.
Pukul 10 ke atas di sana sudah mulai panas.
Kemudian, menggunakan payung atau kopiah (penutup kepala sejenisnya) jika di luar ruangan.
Lalu, perbanyak minum air putih,” pesannya.
“Terlebih air zamzam, karena ini sangat bagus untuk tubuh,” katanya lagi, saat menerima jemaah calon haji asal Banjar kloter pertama di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Minggu (28/5).
Terakhir, jemaah diminta tidak berdesak-deskan dalam kondisi yang tidak perlu. “Kalau tawaf yang memang sudah seperti itu (berdesakan),” tuturnya.
Di sisi lain, Tambrin menyapaikan, jika ada jemaah yang tidak bisa berangkat karena sakit atau meninggal dunia, maka akan digantikan dengan cadangan dan diutamakan dari asal kabupaten.
Contoh, CJH yang meninggal asal Kabupaten Banjar kemarin digantikan pihak keluarganya sendiri.
“Sesuai arahan menteri agama, semua set harus terpenuhi, jika ada yang batal, akan kami ganti.
Ini juga berlaku kepada petugas ibadah haji, jadi tidak hanya bagi calon jemaah haji saja,” imbuhnya.
Sehari sebelumnya para jemaah sudah memasuki Asrama Haji, di Banjarbaru, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyerahan dokumen.
“Semua jemaah kolter pertana sudah melakukan proses penyerahan berkas dan pemeriksaan kesehatan,” kata Tambrin.
Dirinya memastikan, semua jemaah haji kloter pertama ini sudah siap berangkat hari ini sekitar pukul 11.00 Wita. (mns/K-2)