Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Lahan di Kalsel Terbakar Semakin Meluas

×

Lahan di Kalsel Terbakar Semakin Meluas

Sebarkan artikel ini

Banjarbaru, KP – Luasan lahan yang terbakar akibat cuaca panas di Kalsel cukup besar.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, jumlahnya mencapai 42,82 hektare.

Baca Koran

Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel, Ricky Ferdyanto.

Dikatakannya, berdasarkan rekapitulasi total lahan yang terdampak kebakaran mencapai 42,82 hektare.

Titiknya sebanyak 23 tersebar di beberapa kabupaten kota.

Banjarbaru paling banyak, jumlahnya 14 titik, disusul Tanahlaut 6 titik, Banjar 2 titik, dan Tabalong 1 titik.

“Rekapitulasi ini dari Januari sampai akhir Mei 2023,” katanya.

Ricky menyebut pihaknya rutin menerima laporan titik api di Kalsel.

Laporan yang diterima banyak, tapi setelah ditindaklanjuti tidak semuanya kebarakan hutan dan lahan (karhutla).

Setiap menerima laporan titik api, lanjutnya, ditetukan kepada satgas darat untuk dikroscek apakah benar atau tidaknya laporan tersebut.

“Setelah dapat informasi maka satgas darat turun untuk memeriksa.

Informasi bisa dari satelit atau laporan masyarakat.

Jika sudah didapat konfirmasi dari satgas darat maka tindak lanjut berikutnya menurunkan regu atau peralatan,” bebernya.

BPBD Kalsel dibantu satelit untuk memantau dan mendapatkan informasi titik panas, termasuk menghimpun potensi bencana.

“Setiap hari terdeteksi 4 sampai 6 titik panas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya deteksi satelit belum tentu titik api yang membakar lahan atau hutan, makanya diperlukan kroscek satgas darat.

Jika benar titik api yang membahayakan maka segera informasinya kami koordinasikan dengan TNI-Polri, BPK swasta, dan BPBD kabupaten kota,” urainya.

Terkait penanganan karhutla sendiri, BPBD Kalsel telah bersurat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Surat tersebut salah satunya permohonan modifikasi cuaca.

Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, pihaknya telah membuat permohonan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Operasi Udara Heli Patroli dan water boombing (WB)

Baca Juga :  Pedagang Antusias Sambut Kunjungan Wapres Gibran di Pasar Rakyat Tabalong

“Saat ini kita masih menunggu tindaklanjuti dari BNPB.

Kami terus berkoordinasi dengan BNPB dalam rangka mempercepat bantuan pusat tersebut.

Insyaallah dalam waktu tidak lama usulan akan direstui,” ucap Bambang.

Terkait karhutla sendiri Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) elah menetapkan status siaga darurat karhutla dan kekeringan.

Status Siaga Darurat Karhutla dan Kekeringan dimulai tanggal 22 Mei 2023 sampai dengan 15 November 2023 dan telah ditandatangani Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor. (mns/K-2)

Iklan
Iklan