Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Lalu Lintas Sapi ke Kalsel Diperketat, Waspada Antrak

×

Lalu Lintas Sapi ke Kalsel Diperketat, Waspada Antrak

Sebarkan artikel ini
1 1 klm sapi

Banjarbaru, KP – Kasus antrak pada sapi mulai ditemukan, contohnya di Gunug Kidul, Yogyakarta.

Kasus tersebut memang belum ditemukan di Provinsi Kalsel, namun begitu pihak pemangku kepentingan di Kslsel terap wasda.

Baca Koran

“Tidak ada kasus antraks di Kalsel. Tetapi kita memperketat pengawasan ternak masuk, karena kebutuhan ternak sebagian dipasok dari luar Kalsel,” tutur Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi.

Suparmi menyebut antraks tidak bisa berkembang di Kalsel, karena pengaruh struktur tanah yang memiliki tingkat keasaman cukup tinggi.

“Kalsel kan diuntungkan dari daerah yang memang kuman antrak tidak bisa berkembang, jadi yang kita antisipasi adalah masuknya ternak dari luar Kalsel,” katanya.

Bakteri atau kuman Antraks tidak bisa berkembang di tanah yang asam, bakteri Antraks tersebut bisa ditularkan dari hewan yang masuk dari daerah lain.

Untuk mengantisipasi agar ternak dari luar yang masuk ke Kalsel, tidak terpapar Antraks atau penyakit lainnya, Disbunnak Kalsel bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, meningkatkan pengawasan terutama dari daerah – daerah yang saat ini sudah ada terindikasi kasus Antraks.

“Jadi kan Kalimantan Selatan daerah tujuan ternak dari luar Kalsel, tentunya kami akan bekerja sama dengan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin, untuk meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas ternak yang masuk ke Kalsel, ”terangnya.

Populasi ternak sapi di Kalsel sebanyak 150 ribu ekor, di mana sentra peternakan sapi terbesar ada di Kabupaten Tanah Laut.

Disbunnak Kalsel mencatat kebutuhan konsumsi sapi di daerah ini mencapai 52 ribu ekor pertahun dan hampir separuhnya harus didatangkan dari daerah lain seperti NTB, Sulawesi, dan Jawa Timur. “Pengawasan ternak ini dilakukan bersama pihak Balai Karantina Pertanian,” ujar Suparmi. (mns/K-2)

Baca Juga :  Kolaborasi Pentahelix untuk Mitigasi Banjir dan Musibah Kebakaran
Iklan
Iklan