Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

OJK Regional 9 Kalimantan Dorong Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

×

OJK Regional 9 Kalimantan Dorong Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
IMG 20230728 WA0014 1
KP/Gt Hidayat Sarasehan - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Darmansyah (tengah) dan Kepala Divisi IT Bank Kalsel, Rudi Fahrurozi (kiri) saat kegiatan Sarasehan dalam Media Gathering Bank Kalsel 2023 bersama para insan pers di Yogyakarta, Jum’at (28/7).

[] Mencegah Kerugian Karena Kejahatan Digital

Yogyakarta, KP – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dan terus akan mendorong berbagai program untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di era digital agar dapat
meningkatkan kesejahteraannya sekaligus terhindar dari kerugian akibat kejahatan digital.

Baca Koran

Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah memaparkan sejumlah informasi pokok dalam kegiatan Sarasehan Media Gathering Bank Kalsel Tahun 2023, antara lain: Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Indonesia pada periode 2022 – 2023 mencapai 215,63 juta orang. Jumlah tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi penduduk Indonesia.

Tingginya penggunaan internet tersebut merubah pola perilaku masyarakat menjadi semakin bergantung pada layanan digital tidak terkecuali layanan di sektor jasa keuangan.

Namun demikian, bahwa kerawanan masyarakat terhadap kejahatan digital masih relatif tinggi. Terdapat 34,47 responden yang tidak mengetahui upaya untuk menjaga keamanan data pribadinya. Selain
itu, terdapat pula 66,82% responden yang belum pernah mengganti password akunnya.

Kemudian, dari sisi konsumen/masyarakat, masih terdapat ketimpangan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan yang cukup besar dimana tingkat inklusi keuangan pada tahun 2022 telah mencapai 85,10% sedangkan tingkat literasi baru mencapai 49,68%.

Ini menandakan bahwa sebagian masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan masih belum memiliki pemahaman yang memadai akan produk dan layanan yang digunakan.

Hal tersebut menimbulkan risiko potensi masyarakat menggunakan produk keuangan dan mengelola keuangan yang tidak sesuai dengan semestinya. Selanjutnya, hal tersebut
dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menyasar masyarakat yang kurang terliterasi
dengan melakukan berbagai modus penipuan dan penawaran jasa keuangan illegal yang
pada akhirnya menimbulkan kerugian.

Sehingga, dengan perkembangan teknologi yang berjalan sangat pesat, modus-modus penipuan dan penawaran jasa keuangan illegal pun semakin bervariatif termasuk kejahatan digital.

Baca Juga :  BRI BO Martapura Peringati Isra Mi'raj 27 Rajab 1446 H


Kejahatan digital yang tengah marak dikenal dengan Social Engineering atau Soceng
adalah cara dalam mengelabui, memanipulasi pikiran korban untuk mendapatkan informasi
berupa data pribadi atau akses yang diinginkan.

“Pelaku kejahatan itu menyasar masyarakat yang kurang terliterasi. Melakukan berbagai modus penipuan, termasuk Soceng yang perlu diwaspadai, yaitu Phising, Pretexting, Baiting, Sniffing termasuk Skimming dan Carding,” jelasnya, pada kegiatan Sarasehan Media Gathering Bank Kalsel 2023 bersama para insan pers di Yogyakarta, Jum’at (28/7).

Untuk menghindari kejahatan Soceng maka masyarakat dihimbau untuk dapat menjaga kerahasian data pribadi dan jangan memposting di media sosial. Aktifkan Two-factor authentication pada akun media sosial atau aplikasi keuangan. Waspada penipuan yang mengaku petugas bank yang menanyakan data pribadi.

Cek keaslian telepon, akun media sosial, email, dan website bank. Aktifkan notifikasi transaksi rekening dan cek histori rekening secara berkala.

Untuk menghindari kejahatan Soceng atau teknik penipuan mempengaruhi orang lain agar memberikan informasi, maka masyarakat diimbau untuk dapat menjaga kerahasian data pribadi dan tidak memposting di media sosial.

“Yang paling penting adalah jaga data pribadi kita,” ingatnya. (hid/KPO-1).

Iklan
Iklan