Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Ada Lima Bencana Sering Terjadi di Kalteng Selama Lima Tahun Terakhir

×

Ada Lima Bencana Sering Terjadi di Kalteng Selama Lima Tahun Terakhir

Sebarkan artikel ini
IMG 20230809 WA0028
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Sri Widanarni. (kalimantanpost.com/Darity)

PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com – Selama lima tahun terakhir, kejadian bencana yang sering terjadi di Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah bencana kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” katanya.

Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Sri Widanarni saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng di Palangka Raya, Rabu (9/8/2023).

Kalimantan Post

Sekda Kalteng melalui, Sri Widanarni mengatakan setiap wilayah atau daerah di Indonesia memiliki potensi bencana dengan karakter kebencanaan yang berbeda-beda, karena berbagai faktor penyebab, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam dan juga oleh ulah manusia.

Diakuinya, Provinsi Kalteng, yang terdapat potensi bencana dengan tingkat bahaya tinggi yaitu banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor.

“Kejadian bencana yang terjadi lima tahun terakhir yang sering terjadi di Kalteng adalah bencana kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” katanya.

Untuk menyikapi kejadian bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalteng, Sri menyebut harus ada upaya penanggulangan mulai dari pra-bencana yang penting untuk dilakukan.

“Hal itu bertujuan untuk menekan dan mengurangi dampak bencana di waktu mendatang, dan diperlukan suatu perencanaan yang komprehensif sehingga penanggulangan bencana dapat terkoordinasi, terpadu, terarah dan menyeluruh dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana,” sebutnya.

Menurutnya, sinkronisasi rencana penanggulangan bencana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun dengan perencanaan-perencanaan tematik lintas sektor dapat mendukung rencana pembangunan di daerah.

“Rencana penanggulangan bencana disusun berdasarkan hasil pengkajian risiko bencana, sehingga memberikan objektivitas arah kebijakan penanggulangan bencana di daerah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bimtek Konvensi Hak Anak 2025, Kalteng Perkuat Kapasitas SDM

Sri Widanarni menekankan, ke depannya pembangunan berkelanjutan berbasiskan kebencanaan harus berjalan dengan baik di Kalteng, karena hal ini merupakan salah satu tanggung jawab Pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat dan menjadi solusi tantangan penanggulangan bencana yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola dalam proses pembangunan berkelanjutan sehingga risiko bencana yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Sementara itu, Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib menjelaskan kegiatan Rakor dan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang perencanaan penanggulangan bencana.

“Juga mewujudkan bentuk pelayanan minimal yang berhak diterima masyarakat dalam bidang penanggulangan bencana, serta meningkatkan keterlibatan Perangkat Daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media dalam penanggulangan bencana untuk waktu ke depan,” katanya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Direktur Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo, Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Kepala Instansi Vertikal, serta Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait. (Drt/KPO-3)

Iklan
Iklan