Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarbaruTRI BANJAR

Aditya Pastikan Pergi ke Jepang Bukan Jadi TKI Tapi Transfer Ilmu dan Teknologi

×

Aditya Pastikan Pergi ke Jepang Bukan Jadi TKI Tapi Transfer Ilmu dan Teknologi

Sebarkan artikel ini
9 3klm pelatihan
BUKA PELATIHAN: Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin membuka pelatihan Bahasa Jepang, dalam rangka program pembekalan magang dan bekerja ke Jepang yang di Aula Aula Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja (Diskop UKM Naker) Kota Banjarbaru. (KP/devi)

BANJARBARU, KP – Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin membuka pelatihan Bahasa Jepang, dalam rangka program pembekalan magang dan bekerja ke Jepang yang di Aula Aula Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja (Diskop UKM Naker) Kota Banjarbaru, Rabu (23/8/2033)
Sebanyak 40 peserta angkatan pertama pelatihan bahasa Jepang ini akan mengikuti pelatihan agar siap diberangkatkan pada tahun 2024 mendatang.

Sebelumya pelatihan bahasa Jepang sendiri berlangsung selama enam bulan.

Baca Koran

“Kita disini tidak menyiapkan SDM untuk menjadi TKI, namun menjadi tenaga profesional yang bekerja di Jepang dan akan saling bertukar ilmu hingga teknologi yang akan kita terapkan di sini,”ujar Aditya.

Selain Pelatihan bahasa Jepang, Pemerintah Kota Banjarbaru juga telah membuka peluang dari berbagai negara seperti Yaman dan kedepannya dari Negara Inggris.

“Sebelumnya kita sudah memberangkatkan ke Yaman, dan dalam waktu dekat kita akan membuka peluang kerjasama dengan Inggris sehingga SDM kita bisa bekerja disana juga,”lanjutnya.

Aditya menambahkan jika saat ini kualitas sumber daya manusia dari Kota Banjarbaru lebih tinggi dibanding daerah lain. Sehingga untuk
menyokong keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara lebih mampu bersaing.

“Indeks SDM Banjarbaru kita lebih baik, dan dengan program-program yang kita buat tentunya menambah nilai dari keterampilan mereka,” ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan Natasya Deviana, mengatakan dirinya optimis bisa bergabung dan menyerap ilmu hingga teknologi di Jepang.

Mahasiswi Teknologi Informatika di salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarbaru berharap dalam lima tahun kedepan dirinya akan kembali dan menyebarkan ilmu yang telah dimilikinya.

“Dengan dukungan orangtua saya siap, untuk bekerja di Jepang sehingga menambah keterampilan kerja serta relasi buat saya,”” katanya. (dev/K-3)

Baca Juga :  Peringati HARGANAS ke-32, Keluarga Jadi Pilar Pembangunan dan Pencegahan Stunting
Iklan
Iklan