Kotabaru, KP – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi kembali menyiarkan ideologi Pancasila dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
“Wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila sebagai tonggak dasar agar nilai-nilai luhur diamalkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” kata Yani Helmi, usai Sosialisasi Revitalisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, di Desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Senin (7/8) sore.
Ditambahkan, penyebarluasan nilai-nilai idelogi Pancasila dalam pengamalan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ia menuturkan, dengan ditanamkannya nilai-nilai ideologi Pancasila tentu dampaknya sangat positif terhadap penguatan diri. Apalagi, menjaga keutuhan bangsa dan negara terlebih dahulu harus dilandasi cinta tanah air.
“Kita berkomitmen untuk terus hidup damai, rukun dengan roda ekonomi yang terus kita geliatkan dan satukan dalam bingkai NKRI yakni berbeda-beda tapi tetap satu jua,” ungkap politisi Partai Golkar.
Bahkan melalui sosmed, ia tak bosan-bosannya untuk terus mengingatkan agar masyarakat bijak dalam memberikan informasi. Bahkan, jangan sampai nantinya kabar yang diberikan adalah berita kebohongan atau hoax.
“Kita berharap generasi muda dan masyarakat pada umumnya dapat membentengi diri dan wilayahnya dari ganguan apapun termasuk penggunaan medsos,” tegas Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.
Sebagai pengingat, ia juga mengharapkan masyarakat untuk bisa menjaga cipta kondisi yang aman menjelang Pemilu 2024.
“Apalagi tahun politik ada yang mengambil kesempatan untuk mengubah haluan negara. Nah, ini jangan sampai terjadi,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Sementara itu, Kasubbid Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan Perwakilan dan Partai Politik Badan Kesbangpol Kalsel, Harry Widhiyatmoko mengatakan, ada empat pilar berbangsa dan bernegara yang harus dijalankan.
Hal tersebut bertujuan supaya implementasi dalam penerapannya mampu berjalan baik sesuai kaidah dari idelogi Pancasila.
“Kita berharap dapat memupuk rasa cinta tanah air dan mampu mengimplementasikan nasionalisme,” kata Harry.
“Jadi, perlu diantisipasi adalah tantangan kita menghadapi ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” paparnya.
Ia menambahkan, menjaga keserasian agar terciptanya perdamaian tak hanya tugas dari pemerintah saja melainkan juga perlu dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Menghadapi tahun pemilu tentu harus ekstra kita antisipasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar Pancasila,” jelas Harry.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Tegalrejo, Triwidodo mengatakan, penanaman ideologi Pancasila ini dapat mengedukasi masyarakat Desa Tegalrejo, agar bisa menumbuhkan kegotongroyongan dalam membangun desa, termasuk Gowa Lowo.
“Kita harapkan bisa mewujudkan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” tambahnya. (lyn/KPO-1)