Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Penebang Pohon Meninggal Tertindih Kayu

×

Penebang Pohon Meninggal Tertindih Kayu

Sebarkan artikel ini
5 Penebang Pohon Tertindih Balok 2klm
TERBALIK - Sepeda motor bermuatan kayu terbalik dan menimpa pengendara bernama Alan hingga meninggal dunia.(KP/Antara)

Kandangan, KP – Nasib malang dialami Alan. Warga Desa Sungai Harang, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang

keseharian berprofesi sebagai penebang pohon ini meninggal dunia setelah tertindih balok kayu yang diangkutnya menggunakan sepeda motor.

Kalimantan Post

Tubuh pria berusia 41 tahun ini ditemukan temannya di lokasi penebangan pohon di Jalan Galuntang, Dusun Tayub, Desa Madang, Kecamatan

Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (12/8) sore sekitar pukul 17.30 Wita.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, ada warga yang melihat korban melintas di Jalan Galuntang, Dusun Tayub, Desa Madang, Padang Batung

hari Sabtu (12/8) sekitar 10.00 Wita.

“Pada saat itu korban mengangkut kayu sendirian menggunakan kendaraan bermotor Yamaha F1ZR di dalam hutan lokasi penebangan, motor yang

digunakan korban sudah dimodifikasi dengan palang untuk mengangkut balok kayu di kedua sisinya,” kata Kapolres HSS AKBP Leo Martin

Pasaribu melalui Kasi Humas Polres HSS Ipda Ardiansyah Machzar, Minggu (13/8).

Teman korban kemudian khawatir karena ketika menunggu, korban tidak kunjung datang. Sekitar pukul 15.30 Wita teman korban kemudian

berinisiatif mendatangi lokasi tempat penebangan pohon tersebut.

Dan ditemukan korban telah meninggal dunia dengan kondisi badan korban tertindih balok kayu, kemudian teman korban bersama-sama warga

masyarakat mengevakuasi dan membawa korban ke rumah duka.

“Dari hasil pemeriksaan tubuh korban tidak ditemukan luka atau tanda kekerasan,” katanya.

Kasi Humas mengungkapkan, pihak keluarga korban yakni istrinya menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban padahal personel

Polsek Padang Batung sudah datang ke rumah korban.

“Istri korban menganggap hal ini sebagai musibah Pihak keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan menolak dan untuk tidak

Baca Juga :  Kebakaran Lahap SPKT, dan Command Center Polres Banjarbaru

dilakukan otopsi,” jelasnya.(ant/K-4)

Iklan
Iklan