Ibnu Sina mengharapkan lahan proyek ini bisa segera dibebaskan dan pemancangan tiang pancang dimulai 2024 serta proyek pembangunan jembatan dapat diselesaikan dalam tempo 2 tahun
BANJARMASIN, KP – Dalam Sidang Paripurna Hari Jadi ke 497 Kota Banjarmasin, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengungkapkan agenda pembangunan terbesar yang tidak bisa diselesaikan di masa pemerintahannya akibat pemotongan masa jabatan demi pelaksanaan pemilukada serentak tahun 2024 mendatang.
Agenda itu penting itu adalah pembangunan Jembatan Pramuka – Sungai Gampa.
“Mari dikawal proyek yang sangat besar untuk warga Kota Banjarmasin yaitu jembatan Pramuka – Sungai Gampa” kata Ibnu Sina.Disebutnya proyek ini sangat penting untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
Ibnu Sina mengharapkan lahan proyek ini bisa segera dibebaskan dan pemancangan tiang pancang dapat dimulai pada tahun 2024 serta proyek pembangunan jembatan di atas Sungai Martapura dapat diselesaikan dalam tempo 2 tahun.
Sementara, Sikap berbeda diperlihatkan Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi mengatakan warga Kota Banjarmasin lebih memerlukan jembatan Sungai Bilu- Sungai Jingah dalam memecah kemacetan arus lalu lintas.
Jembatan ini dinilainya lebih bermanfaat bagi warga Banjarmasin yang kebanyakan memiliki usaha pada sentra kuliner dan Kerajinan Kain Sasirangan.
Menghubungkan 2 tempat ini bakal mengangkat perekonomian warga karena arus barang lebih lancar dan usaha mereka mudah dijangkau.Dewan sendiri lebih cenderung ke jembatan ini karena dinilai lebih penting.
Pemko Banjarmasin harus melakukan kajian mana yang lebih dibutuhkan masyarakat, apakah kontruksinya jembatan gantung seperti jembatan gantung di Pulau Bromo.
Namun kekurangganya hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan bermotor roda 2. Alternatifnya, dapat menggunakan kontruksi beton dengan menggunakan tiang pancang sehingga dapat dilewati oleh kendaraan roda 4.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan dinasnya sedang melakukan kajian dan proses pembebasan lahan dalam proyek yang diperkirakan mencapai ratusan milyar rupiah.
“Saat ini kita melakukan penilaian persil di Badan Pertanahan Nasional, terkait yang bakal menjadi titik rencana pembangunan jembatan” tutur Suri Sudarmadiyah. (mar/K-3)
