Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Kualitas Udara Sangat Buruk
Pemko Banjarmasin Belum Rencanakan Liburkan Sekolah

×

Kualitas Udara Sangat Buruk<br>Pemko Banjarmasin Belum Rencanakan Liburkan Sekolah

Sebarkan artikel ini
hal9 4klmlibur
ANAK SEKOLAH – Anak sekolah yang paling terpapar dampak buruk udara pada pagi hari saat berangkat sekolah, namun Pemko Banjarmasin belum berencana liburkan sekolah untuk mengurangi dampak kabut asap, Jumat (29/9/2023), di Banjarmasin. (KP/mardi)

Kendati kualitas udara sangat buruk, namun Pemko belum merencanakan meliburkan sekolah, mengingat kondisi udara berubah-rubah dan di atas pukul 08.0) Wita kabut asap sudah menipis.

BANJARMASIN, KP – Buruknya kualitas udara hingga mencapai level sangat berbahaya membuat Dinas Pendidikan (Disdik) berencana meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Baca Koran

Sekretaris Disdik Kota Banjarmasin, Fendie mengatakan, Disdik belum mengeluarkan intruksi atau himbauan untuk meliburkan sekolah, karena kondisi kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin belum pekat, selalu berubah-ubah dan tidak berbahaya.

Disebutnya kondisi kabut asap hanya parah pada saat pagi dan sore hari sehingga belum menganggu kegiatan belajar mengajar.

“Saya mendapatkan laporan dari guru-guru di sekolah, kabut asap cuman pekat dari subuh hingga pukul 8 pagi kemudian mulai pukul 5 sore hingga malam hari,” katanya, kemarin, di Banjarmasin.

“Laporan yang diterima setelah pukul 8 pagi, kabut tidak terlalu pekat bahkan mulai menghilang sehingga tidak menggangu kegiatan belajar mengajar” tutur Fendie.

Fendie mengatakan Disdik telah menerima bantuan masker dari Dinkes (Dinas Kesehatan) Kota Banjarmasin sebanyak 500 pieces.

Rencananya masker ini dibagikan ke guru dan siswa untuk sekolah yang berbatasan dengan Kabupaten Batola dan Banjar, yaitu wilayah Sungai Lulut, Sungai Andai, Kayu Tangi, Pemurus dan Tanjung Pagar.

Pemilihan tempat ini karena kondisi kabut asap yang semakin pekat karena kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di wilayah perbatasan Banjarmasin-Kabupaten Batola dan Banjarmasin- Kabupaten Banjar.

Sementara, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta pengkajian kualitas udara terlebih dahulu sebelum Disdik mengajukan permintaan libur kegiatan belajar mengajar.

“Saya tegaskan untuk tidak meliburkan dari kegiatan belajar mengajar, tapi mengupayakan sistem belajar secara online di rumah, kita tidak menginginkan siswa tertinggal pelajaran sekolah akibat kabut asap,” kata Ibnu Sina.

Baca Juga :  Bangunan Ditambah, Puskesmas Cempaka Putih Tetap Hanya Layani Rawat Jalan

Dikatakannya cara belajar secara online, Kota Banjarmasin bisa menerapkan cara belajar secara online pada pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan kondisi kabut asap kiriman dari wilayah sekitar Kota Banjarmasin membuat kualitas udara cenderung berubah-ubah, namun kondisinya masuk kategori sangat buruk.

“Hasil pemantauan kita, kualitas udara turun naik, namun partikel PM 2,5 berada pada angka 163 hingga 170, kondisi kualitas udara masuk kategori buruk” tutur Alive Yoesfah Live. (mar/K-7)

Iklan
Iklan