BATOLA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan terus berbenah diri, terutama menjelang perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia di Penajam, Kalimantan Timur.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan orientasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Barito Kuala 2025 – 2045 di Kampus UGM Yogyakarta, 12-14 Oktober 2023.
Pelaksanaan kegiatan tersebut diikuti oleh 90 orang pegawai Pemkab Batola yang disambut langsung Direktur Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Fisipol UGM Dr Gabri.
Dr Gabri mengungkapkan, banyaknya jumlah peserta menunjukan perhatian dan keseriusan Pemkab Barito Kuala terhadap perencanaan dokumen RPJPD.
“Kegiatan Bimtek berlangsung selama tiga hari berisikan materi, tanya jawab dan latihan sehingga kami berharap keseluruhan peserta dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang dokumen RPJPD secara keseluruhan,“ ujarnya.
Pj Bupati Batola Mujiyat, S.Sn., M.Pd berharap orientasi dan bimtek Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah mampu berikan substansi dan pembelajaran yang menghasilkan perencanaan Kabupaten Barito Kuala guna mendukung Indonesia emas tahun 2045.
“Ilmu dari sini kita ambil dan dibawa untuk membangun Barito Kuala agar juga menjadi kota yang berbudaya seperti kota Yogya. Karenanya kita belajar di kota ini, kota Yogya kota budaya berikan resep yang bagus untuk Barito Kuala di 2045,“ kata Mujiyat.
Dia juga soroti kelebihan Barito Kuala yang dibelah oleh sungai besar Barito. Ini diberharapkan mampu mengadopsi keunggulan kota besar seperti kuliner yang murah dan enak, sehingga banyak orang yang singgah di Marabahan ibukota Kabupaten Barito Kuala.
“Saya juga inginkan adanya konsep kuliner, wisata sungai dan transit sehingga bersatu padu mewujudkan Marabahan sebagai kota yang nyaman atau tempat singgah menuju IKN, terlebih Batola memiliki aset wisata religius, sungai dan laut yang berpeluang untuk menjadi pelabuhan,” ujarnya.
Ada tiga katagori penting, ujar Mujiyat untuk mewujudkan kota yang nyaman. Harus ada sensasi, keramaian, dan penerangan.
Pj. Bupati Batola inipun berharap para peserta yang mengikuti Bimtek di Yogyakarta mampu merencanakan konsep yang mendorong Barito Kuala turut menuju Indonesia emas.
“Tidak ada istilah susah ketika kita mau melangkah. Tidak ada istilah kata sulit ketika mau belajar, tidak ada istilah gelap ketika kita mau bertanya, disini tempatnya untuk bertanya. Saya harap ketika kita pergi ke daerah lain sempatkan merenung sejenak dan berbuat apa untuk kabupaten Barito Kuala, “ pungkas Pj. Bupati Mujiyat.
Berhadir pada pembukaan acara Sekdakab Ir H Zulkipli Yadi Noor, M.Sc., Kepala Bappelitbang Munadi, asisten, staf ahli, kepala SKPD dan Akademisi UGM. Bimtek yang diselenggarakan Bappelitbang Batola, Mujiyat inginkan mampu penuhi tahapan penyusunan RJPMD dengan analisis perencanaan yang tajam dan akuntabel. (Agung/KPO-3)