BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Hasil kurang bagus selalu dihadapi Barito Putera saat menghadapi tim papan bawah atau kesebelasan yang lagi ada permasalahan. Permainan tim kebanggaan Urang Banjar ini selalu ikut terbawa irama permainan lawan, bermain terkesan santai dan kurang greget.
Itu terbukti, melawan PSM Makassar yang ada masalah dan tanpa diperkuat lima pemain intinya pada 15 September 2023 lalu, tim Laskar Antasari.
Dipertandingan terakhir melawan tim juru kunci, Bhayangkara FC, Barito Putera nyaris kalah. Sempat ketinggalan 0-1 dan lawan hanya bermain 10 pemain, tim kebanggaan Urang Banjar baru bisa membalas di injury time melalui sundulan kepala Renan Alves.
Dua pengalaman kurang bagus tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi buat tim pelatih Seribu Sungai saat menjamu Persikabo 1973 dalam pertandingan lanjutan pekan ke-17 Kompetisi Liga 1 Indonesia 2023/2024 di Stadion Demang Lehman Martapura, Jumat (27/10/2023) pukul 20.00 Wita dan akan disiarkan Indosiar.
Pasalnya, Persikabo saat ini menempati peringkat 17 dan mengalami tren buruk tak pernah memenangkan pertandingan dalam 10 partai terakhir.
Performance ‘buruk’ Persikabo diharapkan jangan membuat Rizky Pora lengah dan menganggap remeh tim berjuluk Laskar Padjajaran. Jika ada anggapan seperti itu lagi, akan kembali menjadi bumerang tim kebanggaan Urang Banjar.
Apalagi tim asuhan Aji Santoso ini punya misi ingin mengakhiri trend buruk, 10 kekalahan beruntun. Caranya meraih angka penuh, atau minimal mencuri satu poin di kandang Barito Putera.
Disisi lain, berdasarkan head to head dari lima kali pertemuan Persikabo lebih unggul dibanding Barito Putera. Persikabo menang dua kal, sedangkan Barito Putera hanya sekali menang dan sisanya dua kali seri.
Terlepas dari lima pertemuan sebelumnya, secara materi pemain dan kerjasama tim, tim Laskar Antasari lebih unggul. Itu terlihat dari sisi peringkat, Barito Putera di posisi 8, sedangkan Persikabo diurutan 17.
Lalu, produktivitas gol dan kedalaman pertahanan tim.Seribu Sungai lebih baik. Barito Putera hingga pekan ke-16 mencetak 23 gol dan kebobolan 16 gol, sedangkan Persikabo memasukkan 19 dan kebobolan 30 gol.
Melihat statistik lini belakang Persikabo yang dijaga S Lasinari, Faturahman, Adi Setyo dan Franky Missa cukup rapuh.
Namun, pelatih Barito Putera Rahmat Darmawan harus jeli menyusun pemain sebagai stater. Mike Ott harus menjadi pilihan utama dilini tengah. Pasalnya, tanpa kehadiran pemain dari Filipina saat melawan PSM Makassar dan Bhayangkara FC tidak ada kreator serangan.
Ciri khas permainan satu dua sentuhan pun hilang dan lebih banyak main longball yang mudah dipatahkaj lini belakang lawan.
Di tengah Mike Ott bersama Rizky Pora bisa membantu Gustavo Tocantins dan Murilo Mendez untuk membongkar pertahanan Persikabo.
Selain itu masih ada pilihan di lini tengah Makan Konate, Bagus Kahfi dan Patrick Womsiwor untuk diturunkan dalam membongkar pertahanan lawan.
Namun, Barito Putera juga harus tetap mewaspadai Persikabo karena memiliki pemain sarat pengalaman Lestusen, Yamazaki dan di depan ada Varels serta Munawar dan Rahmat Hidayat.
Diharapakan pemain Filipina, de Murge sudah sembuh dari cederanya, sehingga bisa kembali berduet dengan Renan Alves di center dibantu gelandang bertahan Bayu Pradana serta bek kanan Bagas Kaffa dan Frendy Saputra untuk menahan gempuran Persikabo
Kemenangan di partai terakhir sangat penting bagi Barito Putera untuk membawa asa untuk bisa bertahan minimal papan tengah. Bila seri apalagi kalah, akan kembali digeser Persebaya Surabaya, PSM Makassar dan Persija Jakarta. (ful/KPO-3)
Head to head lima pertemuan Barito Putera dan Persikabo 1973
-31/3/23 : Liga 1 Persikabo 1973 3 – 1 Barito Putera
17/12/22 : Liga 1 Barito Putera 1 – 1 Persikabo 1973
- 18/1/22 : Liga 1 Persikabo 1973 1 – 1 Barito Putera
- 23/09/21 : Liga 1 Barito Putera 0 – 3 Persikabo 1973
- 2/12/19 · Liga 1 Persikabo 1973 0 – 1 Barito Putera