Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Berkat Uang Rp10.000, Terungkap Identitas Kerangka Manusia Tambang Ulang Tala

×

Berkat Uang Rp10.000, Terungkap Identitas Kerangka Manusia Tambang Ulang Tala

Sebarkan artikel ini
IMG 20231012 WA0010
Polisi sedang mengumpulkan tulang belulang hasil temuan kerangka manusia di wilayah perkebunan kelapa sawit, di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Senin (9/10/2023). (Kalimantanpost.com/Istimewa)

PELAIHARI, Kalimantanpost.com –
Identitas penemuan kerangka dan tengkorak manusia di wilayah perkebunan kelapa sawit di Desa Sungai Pinang, RT/RW 01/01, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, pada Senin lalu sekitar pukul 00.30 Wita.

Ini menyusul adanya keluarga yang menyatakan korban hilang sejak 24 Desember 2022 dan memiliki ciri-ciri yang mirip dengan kerangka manusia tersebut.

Baca Koran

“Korban kita temukan di area kebun sawit, hasil penyelidikan sementara belum ada tanda yang mengarah ke tindak pidana,” kata Kanit Pidana Umum Satuan Reskrim Polres Tanah Laut Ipda Aini saat dikonfirmasi di Tanah Laut, Rabu (11/10/2023) tengah malam.

Aini menyebutkan kerangka dan tengkorak manusia yang memiliki identitas bernama Taufik (27) itu ditemukan petugas dan masyarakat di Desa Sungai Pinang, RT/RW 01/01, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, pada Senin lalu sekitar pukul 00.30 Wita.

“Pada hari yang sama yakni sekitar pukul 23.00 Wita, korban kita serahkan ke pihak keluarga, wajar saja korban sudah menjadi tulang belulang karena hilang hampir 10 bulan,” ucapnya.

Dia menyebutkan tulang belulang tersebut diterima langsung Parhani selaku kakak kandung korban.

Aini menjelaskan pihak keluarga meyakini korban sebagai anggota keluarga karena terdapat beberapa tanda dan ciri-ciri, yakni satu buah gigi depan bagian atas sudah patah, kebiasaan korban membawa dompet lebih dari satu, lalu ibu korban, yakni Fatimah meyakini dompet yang ditemukan petugas adalah milik anaknya.

Selanjutnya, para saksi mengatakan korban terbiasa membawa uang pecahan Rp10.000, hal itu terbukti ada lembaran uang pecahan sesuai besaran tersebut tersimpan di dalam dompet korban. Kemudian korban juga disebut memilik riwayat penyakit epilepsi atau gangguan sistem susunan saraf.

Baca Juga :  Nekat Edarkan Sabu, Dua Sopir Ditangkap Polisi

“Penemuan mayat sampai tahap penyelidikan karena sudah ada pihak yang mengakui korban sebagai anggota keluarga, pihak keluarga juga menolak untuk diotopsi,” ujar Aini. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan